Bagian 17☔

6.8K 379 2
                                    

Seperginya Diana ibu mertuanya, Laras berlari cepat masuk ke dalam kamarnya dan tak lupa menguncinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seperginya Diana ibu mertuanya, Laras berlari cepat masuk ke dalam kamarnya dan tak lupa menguncinya.

Laras menuju tempat tidur dan kemudian duduk di sana sambil menormalkan detak jantungnya.

"Gawat-gawat! Setan Ganteng satu itu benar-benar telah menjadi sangat buas, huhhh. Mana tadi akunya hampir menjadi makan siangnya lagi. Ini tidak bisa dibiarkan dan aku harus mencari solusinya dengan segera."

Laras berpikir keras dan telentang tidur ketika tidak mendapatkan ide sama sekali.

"Gimana ya, gimana ini ...."

"Apa aku minta bantuan Audi saja, dia kan banyak ide dan pandai memecahkan masalah. Hmm, tapi jangan. Kalau meminta bantuannya bukannya berarti dia akan tahu kalau aku sudah menjadi tawanan pak Gavin. Itu tidak boleh terjadi, sebab kalau tahu lebih cepat sebelum pernikahan ulang, bisa-bisa Audi takkan percaya kalau pernikahan kami terjadi karena perjodohan." Laras membalikkan badan menjadi tengkurap. "Bisa-bisa Audi jadi tau kebenarannya jika pernikahan ini terjadi karena terjebak dalam masalah salah paham warga yang mengharuskan ku dan Setan Ganteng itu menikah."

Tak lama kemudian terdengar suara ketukan di pintu kamarnya.

"Laras buka pintunya, kita belum selesai dan kita harus menyelesaikannya," ucap Gavin dari balik pintu membuat pikiran kotor melintas dalam kepala laras sampai membuatnya merinding takut.

Laras perlahan mundur dan menggunakan selimut tebalnya menutup dan memeluk dirinya sendiri.

Pintunya belum terbuka, tapi ketukan yang berubah menjadi gedoran menjadi peringatan bagi Laras agar waspada.

"Buka Laras, cepatlah atau aku tidak akan pernah mengampuni mu," ancam Gavin tegas. Kemudian sebuah dobrakan keras menghantam pintu dan membuat Laras ketakutan sampai meracau.

"Jangan apa-apakan aku, tolong ... ampuni aku!"

"Laras!!" Teriak Gavin dari luar kamar terdengar sambil mengeram.

"Buka!"

"Tidak, jangan!"

Gedoran di pintu semakin kencang sebelum kemudian tiba-tiba hening tak terjadi apa-apa.

Laras mengerut heran, tapi kemudian bernafas lega. Gadis itu pun berani melepas selimut yang sebelumnya membalut tubuhnya, kemudian bangkit dari tempat tidur dengan sia-sia ketakutan yang membuatnya sedikit gemetar.

"Huhh ... kemana perginya dia ya. Namun tak apalah yang penting sekarang aku aman. Oh shitt ... kok jadi pengin pipis," ringis Laras yang kemudian berlari masuk ke dalam kamar mandi.

Diapun menyelesaikan hajatnya kemudian membasuh muka di wastafel untuk mencerahkan pikirannya.

Namun pada saat mengerikan wajahnya dengan handuk, Laras kaget bukan main melihat Gavin masuk dari balik dinding kamar mandinya.

Trapped In Marriage [The End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang