Bagian 22☔

5.9K 295 3
                                    

Laras sedang di dalam toilet tepat di depan wastafel dan sedang mencuci wajahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Laras sedang di dalam toilet tepat di depan wastafel dan sedang mencuci wajahnya. Gadis itu menatap cermin dan pantulan dirinya sendiri. Kini bukan tanpa merah yang bertebaran disekitar kulit tubuh sekitar leher, tapi juga bibirnya yang membengkak akibat kejadian beberapa saat lalu.

"Arrrggghhh! Tidak-tidak ...." Laras geleng kepala dan kemudian kembali membasuh wajahnya dengan air.

"Tarik nafas Laras dan rileks, huhhh ... hahhh!" bingung Laras tidak tahu harus bersikap apa. "Aku cuma bilang dan aku tidak sengaja melakukannya, ya begitu!" serunya pada dirinya sendiri.

"Aku mencintaimu Laras."

"Aku juga menyukaimu!"

Tiba-tiba bayangan yang sangat mengerikan menurut Laras terlintas di atas kepadanya dan membuat pipinya memerah habis bagian tomat busuk.

Laras merosot duduk di toilet dan bersandar karena tidak sanggup lagi menahan gejolak perasaan aneh yang menyerangnya. Terlebih setelah ungkapan cinta berbalasan dengan suami mengesalkannya itu, yang terjadi berikutnya adalah mereka berciuman panas dan Laras ingat selain tidak menolak di juga terlihat menikmatinya.

Laras menekuk tubuhnya dan memeluk dirinya sendiri. Setelah keluar dari di sini dia harus bagaimana dihadapan Gavin. Mau ditaruh di mana mukanya, setelah sebelumnya sering mengatai pria itu mesum, tapi kelakuannya sendiri yang tidak berbeda jauh.

Tiba-tiba suara ketukan terdengar di pintu beriringan dengan suara Gavin yang terasa ngeri dan membuat Laras merinding aneh.

"Laras apa yang kamu lakukan di dalam, kenapa lama sekali?"

Laras menjadi gemetar dan segera berdiri sambil menggigit kuku.

"Laras kamu baik-baik saja bukan? Keluarlah, aku mencemaskanmu?!"

Laras masih diam dan tidak menjawabnya.

"Jawablah dan jangan membuatku menjadi sangat mengkhawatirkanmu!"

Laras makin gugup dan sangat kebingungan saat ini. Namun Gavin yang tidak tahu hal itu terus berteriak dan menggedor pintu dengan keras.

"Baiklah aku akan mendobrak pintu--"

"Aku baik-baik saja!" potong Laras dapat menebak dan takut dengan apa yang akan dilakukan oleh Gavin.

"Ck, cepat keluar!" ketus Gavin dari luar sebelum terdengar langkah kakinya menjauh.

Laras menghela nafas dan berpikir keras. Kini dia tidak hanya takut pada Gavin, tapi juga pada dirinya sendiri.

Lantas benarkah apa yang dikatakan olehnya beberapa saat lalu? Tentu saja benar, Laras memang suka Gavin. Maksudnya siapa yang tidak suka pria tampan komplit dengan hartanya yang banyak.

Laras kembali bernafas lega dan meyakinkan dirinya jika perkataannya tidak salah. Benar adanya dia suka Gavin, tapi hanya di bagian wajahnya yang tampan, bukan segalanya apalagi hatinya.

Trapped In Marriage [The End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang