Laras diantar oleh ibu mertuanya Diana bertemu Audi sahabatnya. Begitu akan sampai tempat tujuan, Diana seperti sedang mengambil hatinya mengusap kepada Laras dengan sayang.
"Kalau udah lelah dan ingin pulang, telepon Gavin minta dijemput atau minta sopir menjemputmu. Jangan memaksakan diri melakukan hal yang berat-berat dan yang terpenting jangan sampai telat makan," beritahu Diana sambil memperingatkan Laras.
Wanita itu mengangguk, seperti biasa keseganannya pada ibu mertuanya membuatnya tidak berani menolak. Beruntung kali ini berhubungan dengan keuntungannya dan juga merupakan bagian dari rencananya, jadi perintah dari ibu mertuanya bukanlah sesuatu yang sulit.
Jaga kesehatan untuk mempermudah program kehamilan yang sedang mereka rencanakan. Ok, kali ini Laras akan menjaga diri demi kebaikannya sendiri, demi keutuhan rumah tangga dan alasan Gavin agar tidak bisa membuangnya sewaktu-waktu.
"Baiklah Ma, Laras pergi ketemu Audi ya," pamit Laras begitu mobil sampai di tempat tujuan dan berhenti.
"Yasudah, pergilah Sayang, tapi jangan lupa pesan Mama!" seru Diana mengingatkan.
Laras mengangguk kemudian turun dari mobil lantas berjalan menuju kediaman mertuanya sahabatnya Audia Taradisyah atau yang akrab di sapa Audi tersebut.
Sementara itu sepertinya Laras mobil yang ditumpangi Diana segera putar arah dan melaju meninggalkan tempat tersebut.
"Eh, bukannya itu mobilnya Diana pemilik butik ternama yang tidak kunjung punya cucu itu, ya?" dua orang ibu-ibu segera menghampiri Laras dan menyapanya.
"Iya nih, nggak salah lagi. Itu memang mobilnya Diana. Kok kamu bisa turun dari sana Ras?" tanya salah satu dari kedua ibu-ibu tersebut mulai menginterogasi Laras.
Mendengar itu sontak saja membuatnya menjadi gugup. Laras menjadi kebingungan dan takut-takut diketahui atau ibu-ibu tersebut menebak benar dirinya adalah menantu Diana yang digosipkan tak hamil-hamil tersebut oleh dirinya sendiri.
Kalau sampai diketahui, bukankah menggosipkan diri sendiri tidaklah lucu?
"Aa-anu ... Aku ... Aku apa ya?" bingung Laras tidak tahu akan menjawab apa.
"Kalian searah terus Diana menawarkan tumpangan untuk mengantarkan mu?" sela seorang dari dua ibu-ibu tersebut yang yang langsung di iyakan Laras tanpa berpikir dua kali.
"Ya, begitulah," jawab Laras sambil menarik nafas lega.
"Oh yasudah. Hm ... eh, iya kamu ngapain kemari, mau ketemu Audi lagi?" kepo ibu-ibu tersebut.
Laras mengangguk lalu tanpa basa basi lagi pamit pergi menemui Audi di rumah ibu mertuanya Audi.
Saat ini Laras sudah berada di ruang tamu kediaman ibu mertuanya Audi dan sedang mengobrol dengan sahabatnya itu.
"Buat apa sih kecoa yang udah mati sebanyak ini, mana banyaknya setengah toples loh ini? Jangan bilang kamu mau makan?!" ucap Audi tak percaya.
Beberapa waktu lalu Laras sempat memesan kecoa di toko online, tapi tak tersedia. Sehingga membuat dirinya memikirkan ide lain untuk mendapatkannya, yaitu melalui bantuan Audi yang meminta anak tetangganya mengumpulkan kecoa dan sekarang hasilnya setengah toples lebih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped In Marriage [The End]
Teen FictionGavin pernah merutuki bahwa mana ada lelaki manapun yang mau dengan perempuan bodoh seperti Laras, namun siapa yang menyangka justru Gavin sendirilah yang menikahinya. "Dasar gadis bodoh, tidak satu pekerjaan pun becus kamu lakukan!! Masakanmu keas...