Dengan manis Gavin memperlakukan Laras, membuka pintu mobil, menggandengnya dengan mesra dan ketika sampai di meja restoran yang sebelumnya telah Gavin pesan untuk mereka, suami setan ganteng itu entah kerasukan apa, juga tanpa sungkan menarik kursi dan mempersilakan Laras untuk duduk.Tak sampai di sana setelah memesan makanan dan selagi menunggu pesanan, Gavin juga tiada hentinya mengelus telapak tangan Laras yang berada dalam genggamannya. Oh jangan lupakan tatapannya yang terlihat begitu memuja Laras, seolah-olah tak ada wanita lain yang lebih cantik dari istrinya itu.
Namun Laras yang diperlakukan begitu malah terus cemberut menahan kesalnya, tak hentinya menggerutu kesal.
"Pa-eh, maksudnya Mas. Bolehkah aku ke toilet sebentar?" tanya Laras dengan raut wajah sebalnya.
Bukannya menjawab Gavin malah berdiri berniat menemani Laras ke toilet. Menyadari hal itu Laras langsung mencegatnya.
"Jangan ikut, aku bisa sendiri. Nggak lucu loh cowok masuk toilet cewek," peringkat Laras.
Gavin bersikeras tidak menurut. "Kalau tidak ikut kamu bisa kabur, lagipula aku bisa menunggu di luar di depan toilet."
Laras mendengus lantas mengusap wajahnya kasar, lalu dengan bertambah kesalnya dia melepaskan tas dan menyerahkannya pada Gavin.
"Sekarang aku tidak bisa kabur, sebab dompet dan uangku ada di Mas," ucapnya meyakinkan Gavin.
Laras dengan cepat berjalan, tapi Gavin lebih cepat kembali menahannya. "Tunggu dulu, ponsel milikmu belum kamu berikan," tagihnya sambil mengulurkan telapak tangan.
Laras berdecih. "Ini nggak akan bisa membantu ku kabur dan aku perlu dengan ponselku!"
"Di toilet kamu masih butuh ponsel?"
"Ya!"
"Jangan beralasan! Berikan ponselnya atau aku ikut ke toilet atau kamu tidak usah sekalian ke toilet!" tegas Gavin mengancam.
Laras langsung berpikir keras, sepertinya Gavin si Setan Ganteng takkan luluh jika dikeraskan. Laras pun menghela nafas dan merubah raut wajahnya menjadi gadis manis. Dengan ogah diulurkannya telapak tangannya mengelus lembut wajah Gavin.
"Sayang, aku ke toilet sebentar ya?" tanyanya dengan nada suara manja yang dibuat-buat.
Ajaibnya Gavin langsung mengangguk patuh dan membiarkannya pergi.
Beberapa menit berlalu, pesanan makanannya telah datang, tapi Laras belum kembali dan yang datang malah Daren sepupu bobroknya yang merupakan pria yang hobi bermain wanita.
Pria itu menepuk bahu Gavin dan menunjukkan telunjuknya ke arah luar.
"Bodoh!" ucapnya mengatai Gavin. "Wanita mu sudah kabur."
Gavin menoleh dan benar saja apa yang Daren katakan, Laras terlihat berlari dan masuk ke dalam mobil yang entah milik siapa itu.
"Sial!" umpat Gavin sambil mengepalkan telapak tangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped In Marriage [The End]
Teen FictionGavin pernah merutuki bahwa mana ada lelaki manapun yang mau dengan perempuan bodoh seperti Laras, namun siapa yang menyangka justru Gavin sendirilah yang menikahinya. "Dasar gadis bodoh, tidak satu pekerjaan pun becus kamu lakukan!! Masakanmu keas...