Gavin kembali harus tidur bersama Laras karena insiden yang telah terjadi. Banyak kecoa berserakan di mana-mana. Kemudian setelah Gavin membereskan mahluk yang membuat Laras menjerit keras sampai menyulut emosi serta rasa kesalnya. Kini mereka berdua berbaring sambil menatap satu sama lain tanpa sepatah katapun.
Cukup lama dengan posisi yang sama dan salah satu dari mereka baru bangkit setelah, Gavin teringat akan sesuatu.
"Sudah minum vitamin yang Aku berikan padamu?" tanya Gavin sukses membuat Laras sontak duduk dan menggeleng pelan sambil menggigit bibir bawahnya pelan.
Membuat Gavin yang melihat itu menghela nafasnya kesal. Pria itu kemudian ikut duduk dan menatap Laras dengan mimik wajah kecut kontraks dengan tatapan mengintimidasi.
"Dimana sekarang obat dan vitamin yang kuberikan padamu siang tadi?" tanya Gavin lagi, membuat Laras bangkit dan segera mencarinya tanpa perintah.
Tidak butuh waktu lama. Ketika menemukannya dia langsung menyerahkannya pada Gavin dan kembali dengan segelas air ditangannya. Laras antisipasi supaya Gavin tidak mengomelinya atau setidaknya tidak membuat suaminya kembali jengkel kepadanya. Setidaknya kesalahan kali ini jangan sampai membuat suaminya itu pindah kamar.
"Kamu bisa minum obat?" tanya Gavin dengan wajah datar dan Laras segera menganggukinya. "Baguslah, lagi pula obat dan vitamin ini rasanya tidak pahit. Hm, sekarang telan pil-nya dan minum airnya," jelas Gavin lanjut menginstruksikan pada Laras diakhir kalimatnya.
Laras menurut dan tidak membantah sama sekali, akibat takut menyulut emosi Gavin yang membuat pendekatannya berakhir gagal.
Sementara itu, Gavin malah tersenyum aneh tanpa Laras ketahui pada saat Laras memasukkan obat ke dalam mulutnya.
"Karena kamu cukup ceroboh dan pelupa, maka baiklah serahkan kembali obatnya padaku. Aku saja yang menyimpannya dan mengingatkan mu untuk meminumnya," kata Gavin kembali dan Laras mengangguk paham setelah selesai minum obat juga meletakkan segelas air yang tinggal separuh di nakas.
Gavin menyeringai sembari kembali berbaring, tapi anehnya pria itu juga menepuk lengannya seolah sedang meminta Laras membaringkan kepalanya di sana.
Tentu saja hal itu membuat Laras mengerut heran dan kebingungan. Setelah sekian lama setahun berlalu Gavin sudah tidak pernah inisiatif mendekat padanya dan ini apa maksudnya.
Laras menggaruk kepalanya yang tidak gatal, sementara itu Gavin yang merasa Laras tak mengerti maksudnya segera menarik Laras dengan tidak sabar.
"Tidurlah," ucap Gavin dengan nada suara aneh dan terasa bermakna ganda.
Pria itu setelah menaruh kepala istrinya menimpa lengannya, segera mengusap kepala istrinya dengan halus agar wanitanya itu cepat terpejam.
Anehnya beberapa usapan sudah membuat Laras menguap dan luar biasa mengantuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped In Marriage [The End]
Teen FictionGavin pernah merutuki bahwa mana ada lelaki manapun yang mau dengan perempuan bodoh seperti Laras, namun siapa yang menyangka justru Gavin sendirilah yang menikahinya. "Dasar gadis bodoh, tidak satu pekerjaan pun becus kamu lakukan!! Masakanmu keas...