Gavin sudah selesai bersih-bersih menyegarkan tubuhnya dan kini sedang berkutat dengan pekerjaan kantor yang dibawanya pulang ke rumah. Pria itu berada di ruang kerja pribadi yang terdapat disebelah kamar tidurnya. Sementara itu Laras sedang di kamar mandi bersih-bersih menyegarkan tubuhnya setelah bergantian dengan Gavin sebelumnya.Ketika itu bertepatan dengan panggilan masuk yang membuat handphone Gavin menjadi berisik.
Membuat Gavin yang tengah sedikit sibuk merasa terganggu dan dan berdecak kesal.
"Iya Ma, ada apa?" kata Gavin setelah menjawab panggilan masuk yang ternyata dari Diana mamanya.
"Buka pintunya!" tegas Diana sedikit membentak pada putranya.
Gavin mengernyit heran dan kebingungan dengan maksud mamanya, membuat Diana kembali bersuara kedua kalinya.
"Buka pintu rumah mu, Gavin. Mama sudah ada di sini sejak beberapa menit lalu, cepatlah!" jelas Diana membuat Gavin segera beranjak menuju pintu depan rumahnya.
"Lebih dari seperempat jam Mama berdiri di depan sini, membunyikan bel. Namun tak ada yang kunjung membukakan pintu dan kemana Laras?" omel Diana kesal sambil menutup telepon begitu pintu rumah dibuka oleh Gavin untuknya.
Gavin menghela nafas sambil menatap mamanya dengan bingung.
"Mama ngapain ke sini?" tanya Gavin bingung menatap mamanya heran dengan mengerutkan dahinya.
"Ck, Kamu ini! Kebiasaan. Ditanya mana balik nanya," ketus Diana menatap sebal putra kesayangannya sambil menyelonong masuk dengan seenaknya.
"Bukan begitu Ma, Gavin hanya heran Mama tiba-tiba mau main ke rumah Gavin malam-malam begini tanpa pemberitahuan dan juga untuk apa Mama menekan bel, bukankah Mama juga mempunyai duplikat kunci rumah ini, masuk saja seperti biasanya Mama lakukan," tukas Gavin sambil mengekori Mama dibelakang menuju sofa yang ada di ruang tamu.
"Kapok," jawab Diana singkat dan tidak dimengerti Gavin.
"Kapok apanya Ma?" tanyakan Gavin penasaran.
Diana menghela nafas kemudian duduk ke sofa. "Kau sudah menikah dan beberapa waktu lalu cukup sekali saja Mama memergoki kalian sedang-- ah sudahlah Mama nggak enak membahasnya," jelas Diana membuat Gavin teringat ketika dirinya menggoda Laras dan dipergoki oleh Mamanya.
Pria itu tak pantas malu dan malah tersenyum senang mengingatnya. Bahkan hal itu membuatnya jadi ingin memberikan Laras obat lagi.
"Mama kan sudah menjawab pertanyaan mu, sekarang giliran mu menjawab pertanyaan Mama, di mana istrimu Laras?" tuntut Diana.
"Mandi, tapi mungkin dia sudah selesai. Mama bisa menemuinya langsung kamar saja, tapi jangan lama-lama ya Ma, Gavin masih ada yang ingin dibicarakan sama Laras," beritahu Gavin dengan kalimat yang memperingatkan Mama untuk segera pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped In Marriage [The End]
Teen FictionGavin pernah merutuki bahwa mana ada lelaki manapun yang mau dengan perempuan bodoh seperti Laras, namun siapa yang menyangka justru Gavin sendirilah yang menikahinya. "Dasar gadis bodoh, tidak satu pekerjaan pun becus kamu lakukan!! Masakanmu keas...