Sebelumnya di Trapped In Marriage....
"Kami sudah menikah!"
"Apa??!"
"Laras istriku dan aku ini suaminya. Jadi apakah salah jika aku rindu dan lebih sering ke butik Mama untuk menemuinya?"
🌂🌂🌂
Diana tercengang kaget antara percaya dan tidak percaya. Wanita paruh bayah itu tampak syok dengan nafas yang bergemuruh dan jantung yang memompa cepat.
"Maksudnya apa semua ini, kalian sudah menikah? Sejak kapan...." Diana mencecar bertanya pada keduanya. "Jangan bilang jika kalian menikah sudah sejak lama, sejak Laras SMA dan kalian juga punya berita mengejutkan lainnya misalnya sudah punya beberapa anak, lalu kemana mereka di mana cucu-cucuku?"
"Mama berpikir kejauhan. Gavin dengan Laras baru menikah beberapa hari lalu," jelas Gavin meralat perkataan ibunya.
Diana menghela nafasnya. Sementara Laras gadis itu sudah diselimuti rasa yang teramat gugup dibayangi perasaan buruk, terlebih setelah reaksi yang barusan Diana lakukan, menaikan nada suara beberapa oktaf dan itu membuatnya makin takut jika Diana tidak menerima dirinya. Sampai tak berani mengangkat kepala dan malah terdiam menunduk tak lagi berani mengeluarkan suaranya.
"Oh, begitu ya...." Untuk sesaat Diana belum mengerti jelas perkataan Gavin dan sesaat kemudian dia menjadi teramat lebih kaget lagi.
Brakk!! Diana berdiri dan kelepasan menggebrak meja. Laras tersentak kaget dan itu membuatnya makin gelisah saja.
"Menikah beberapa hari lalu, bagaimana bisa? Kamu jangan mengada-ada, Gavin. Pernikahan itu bukanlah sesuatu yang bisa kamu buat menjadi bahan candaan. Jelas-jelas beberapa hari lalu kamu telepon Mama terus ngomong bahwa kamu bersama Laras terjebak di sebuah pemukiman warga yang berada tak jauh dari daerah pinggiran kota, akibat banjir yang membuatmu memilih menuju rumah sakit sebelah sana?"
Gavin mengusap kepadanya dan mulai menjawab semua pertanyaan yang mengganggu pikiran ibunya.
Dia bercerita asal mereka bisa sampai menikah. Laras yang sakit dan semakin parah membuatnya kalut. Namun beberapa jalanan menuju rumah sakit terdekat ditutup, akibat banjir dari hujan lebat. Kemudian memilih arah jalan jarang banjir, meski lokasi rumah sakit ke arah tersebut cukup jauh dan berlokasi tak jauh dari pinggir kota. Masalah yang tidak diduga malah membuatnya semakin runyam, pembegalan, warga yang salah paham dan hal itulah yang menjadi pemicu mereka berakhir menikah.
Diana pun mengangguk paham, meski terlihat cukup kecewa pada bagian kalimat penjelasan Gavin.
"Itu sih, Mama juga tidak percaya. Kamu kan laki, masa sih nggak ngapa-ngapain Laras semalaman?" Tanya Diana dengan tak percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped In Marriage [The End]
Fiksi RemajaGavin pernah merutuki bahwa mana ada lelaki manapun yang mau dengan perempuan bodoh seperti Laras, namun siapa yang menyangka justru Gavin sendirilah yang menikahinya. "Dasar gadis bodoh, tidak satu pekerjaan pun becus kamu lakukan!! Masakanmu keas...