Bagian 51☔

5.5K 253 3
                                    

Laras sudah rapih dengan setelan pakaian kerjanya dan Gavin yang juga sama telah mengenakan setelan formal kerjanya, memandang menatap istrinya dengan sedikit takjub

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Laras sudah rapih dengan setelan pakaian kerjanya dan Gavin yang juga sama telah mengenakan setelan formal kerjanya, memandang menatap istrinya dengan sedikit takjub.

Hari ini setelah sekian lama mengenal sosok Laras, baru kali ini dia terpana terkagum-kagum dengan penampilannya. Padahal apa yang Laras kenakan biasa saja dan gaya model pakaiannya pun juga sama dengan sebelumnya.

Namun anehnya entah sebab apa, sosoknya terlihat lebih bersinar dan nyaman dipandang. Gavin bahkan sempat tertegun mengaguminya beberapa saat, sebelum kemudian tersadar dan menggandengnya menuju mobilnya untuk berangkat kerja.

"Cantik," ungkap Gavin tanpa sadar membuat Laras tersenyum senang.

"Aku cantik, Mas?" tanya Laras menyunggingkan senyum termanisnya setelah bertanya dengan kalimat memastikan kata suaminya.

Gavin tersadar dengan hal itu dan berdecak kesal pada dirinya sendiri karena tanpa sada kelepasan.

Tak langsung menjawab, mereka yang telah di sebelah pintu mobil membuat Gavin dengan gentle membukakan pintu mempersilahkan istrinya untuk masuk, barulah kemudian menyusul masuk setelahnya.

"Mas jawab dong, Aku beneran cantik, iyakan?" tuntut Laras begitu Gavin masuk mobil, duduk di bangku kemudi disebelahnya Laras.

"Mas!!" rengek Laras dengan mengeluh, menatap Gavin dengan penuh harapan sambil menaikkan alisnya.

"Hm," jawab Gavin acuh tak acuh, membuat Laras langsung mendengus dan protes.

"Idih ... Mas nggak asik deh, nyebelin, nyebelin!" gerutu Laras sambil mengerucutkan bibirnya kesal.

Gavin sebenarnya gemas melihatnya, tapi malah mengulum senyumnya untuk mempermainkan istrinya.

"Apa sudah membalas cintanya Mas, juga udah sayang balik sama Mas. Seharusnya Mas balas budi kek! Sesekali berhenti jadi orang yang menyebalkan. Kalau ditanya dijawab baik-baik kek dan jangan cuma hm, hm dan hm doang .... Kalau emang Akunya yang salah dengar tadi, atau halusinasi mendengar Mas bilang Aku cantik, yasudah jawab saja sejujurnya kalau Aku jelek!" omel Laras menilap tangannya di depan dada dan dia terlihat seperti merajuk.

Mendengar hal itu, Gavin tak tahan lagi, melepaskan senyumnya seraya mengulurkan tangannya mengusap ringan kepala istrinya dengan sayang.

"Siapa bilang istrinya Mas yang bernama Laras itu jelek? Loh di awal kan Mas bilangnya cantik dan Kamu tidak salah dengar Sayang," jelas Gavin lanjut merayu, berhenti mengusap kepala istrinya dan beralih meraih telapak tangannya kemudian mengecupnya lamat-lamat.

Tak dapat ditahan, pipi Laras langsung memerah tak mampu mengelak rayuan manis suaminya. Rasa kesalnya hilang seketika dan diapun juga berhenti merajuk. Senyumnya kembali mengembang, layaknya anak muda yang kasmaran, Laras tersipu malu-malu memalingkan wajahnya tak berani menatap mata suaminya.

Trapped In Marriage [The End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang