Bagian 40☔

6.7K 273 1
                                    

Setelah melewati perjalanan yang cukup panjang sambil menggendong istrinya dengan sepenuh hati, kini Gavin dan Laras sudah berada di sebuah tempat makan yang sederhana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah melewati perjalanan yang cukup panjang sambil menggendong istrinya dengan sepenuh hati, kini Gavin dan Laras sudah berada di sebuah tempat makan yang sederhana.

Begitu menu makanan yang mereka pesan tiba, Laras dengan kebiasaan buruknya ketika sudah kelaparan tanpa babibu langsung menyantap makanannya.

"Pelan-pelan," peringat Gavin sambil geleng kepala tak habis pikir dengan kelakuan istrinya. "Jangan terburu-buru, tidak ada yang akan merebut makananmu, Laras," peringat Gavin melanjutkan.

Namun bukannya menurut, Laras malah mengeram kesal. Mengakibatkan Gavin tak tahan untuk tidak menghela nafasnya kasar sambil mengusap dadanya menahan kesal.

"Aku mengatakan hal itu demi kebaikanmu, Ras. Jangan bandel dengarkan perkataanku atau jika tidak kamu akan terseda--"

"Uhuk-uhukk!"

Belum selesai kalimat Gavin Laras sudah memotong dengan batuk akibat tersedak. Melihat hal itu meski perkataannya tak diiyakan, Gavin segera membantu dengan menyerahkan segelas air untuk Laras, istrinya.

"Ini semua gara-gara, Mas!" omel Laras ketika dirinya sudah berhasil mengatasi tersedaknya dan juga sudah selesai minum.

"Salahku?!" tanya Gavin menyeru dengan tidak percaya. "Kamu yang bandel tidak mau mendengarkan, sekarang masih berani menyalahkan ku!" ucap Gavin dengan menaikkan nada suaranya meninggi membuat Laras merasa sedikit takut dan menyengir kikuk.

Wanita itu meneguk ludahnya kasar sementara Gavin yang melihatnya menyadari perubahan reaksi istrinya, sehingga langsung mengubah nada suaranya menjadi normal.

"Aku hanya tidak mau kamu kenapa-napa Laras," jelas Gavin sambil mengulurkan telapak tangannya mengelus kepala istrinya.

Mendengar hal itu Laras menjadi tersentuh dan mendadak menjadi gugup. Astaga dia benar-benar tidak terbiasa diperlakukan semanis itu oleh seorang pria.

"Sudah, sekarang kamu kembali makan dan boleh menghabiskan semuanya asal makannya pelan-pelan juga tidak terburu-buru."

Mendengar itu, Laras yang tak mau berdebat atau mendengar nada suara tinggi suaminya, akhirnya menyerah pasrah mengangguk menyetujuinya.

🌂🌂🌂

Setelah makan Gavin meninggalkan Laras sendiri ditempat makan, sementara dia diantar oleh seseorang untuk menjemput mobilnya sembari membawa bahan bakar minyak untuk mengisi mobilnya.

Tidak memakan waktu lama, pria itu kembali dan menjemput istrinya agar mereka bisa kembali pulang.

"Wah ternyata kalian salah satu pasangan mesum yang dinikahkan beberapa bulan lalu," celetuk seorang warga yang sepertinya merupakan pelanggan di tempat makan tersebut.

Trapped In Marriage [The End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang