Pagi hari sebelum matahari muncul, Laras bangun dari tidurnya. Menguap kemudian merenggangkan kedua tangannya. Dengan mata yang masih mengantuk, gadis itu beranjak turun dari tempat tidur, menyambar handuk kemudian masuk ke dalam kamar mandi.Sesampainya di sana Laras menggantung handuknya, membuka pakaian atasnya dan langsung menuju pancuran untuk mandi.
Namun dia tak menyadari jika ada orang lain selain dirinya dalam kamar mandi tersebut. Mengamatinya dengan mata buaya yang penuh minat.
Laras yang belum sepenuh sadar terus menguap dengan mata masih setengah terpejam. Gadis itu menyalakan shower dan melangkah maju.
Brakk!
Karena tidak hati-hati Laras kepentok menabrak tembok. Anehnya meski kepalanya terbanting keras rasanya tidak terlalu keras dan juga dia tidak jatuh padahal sempat oleng.
Sesuatu yang hangat menahan pinggang dan usapan halus pada tubuhnya bergerilya membuatnya merasakan sensasi yang belum pernah dirasakannya. Bulu kuduk nya berdiri dan dia merinding aneh.
Namun dengan bodohnya dia malah mengabaikannya dan malah menyandar pada tembok yang barusan ditabraknya, membiarkan pancuran air yang berasal dari shower membasahi tubuhnya.
Pengabaiannya membuatnya makin merasakan hal aneh. Sesuatu yang lembab menyentuh lehernya dan membuat Laras kegelian sekaligus mendesah.
Tak tahan lagi, rasa penasaran pun memaksanya untuk menarik penuh kesadarannya dan membuka matanya lebar.
"Aaarrggh!" jerit Laras kaget menemukan Gavin mendekapnya.
Laras memang masih mengenakan sebagian besar pakaiannya dan hanya menanggalkan atasannya, tapi Gavin ....
"Aaaggrrh!"
Brakk!
Laras benar-benar syok dan tak kuat menyaksikan pemandangan Gavin yang masih mendekapnya dan diapun jatuh tidak sadarkan diri.
Membuat Gavin tersenyum senang dan menyeringai.
Tidak baik memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan, tapi jika itu menyangkut Laras, Gavin yang selalu suka seenaknya justru mustahil jika sampai melewatkannya.
🌂🌂🌂
Laras terbangun dan merasakan kepalanya berat. Gavin bersamanya dan berbaring disampingnya sambil mendekap Laras begitu eratnya. Pria itu tidak tidur dan terus saja menatapnya istrinya dengan intens.
Kemudian ketika Laras mendengar dia langsung bertemu pandang dengan Gavin.
"Sudah bangun, hm?" tanya Gavin yang langsung duduk dan melepas pelukannya.
Laras tidak menjawab dan malah memegangi kepalanya yang sakit, kemudian mengamati ruangan seperti orang yang linglung kebingungan.
"Dimana ini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped In Marriage [The End]
Teen FictionGavin pernah merutuki bahwa mana ada lelaki manapun yang mau dengan perempuan bodoh seperti Laras, namun siapa yang menyangka justru Gavin sendirilah yang menikahinya. "Dasar gadis bodoh, tidak satu pekerjaan pun becus kamu lakukan!! Masakanmu keas...