Sore ini Laras berpikir untuk melakukan rencananya, sehingga sebelumnya dengan giat menyelesaikan pekerjaan pentingnya secepatnya agar bisa pulang cepat.
Begitu selesai wanita itu segera bergegas pulang, tapi anehnya dia tidak menunggu Gavin menjemputnya seperti yang diminta olehnya tadi pagi dan juga memesan taksi yang mengantarkan dirinya ke tempat lain. Ke rumah mertua sahabatnya Audi.
Sebelumnya Laras sudah janjian ikut Audi bertemu di sana. Begitu sampai mereka langsung berkumpul bersama para wanita paruh baya tetangga ibu mertuanya Audi, untuk bergosip ria sepuasnya.
Tidak salah. Laras memang akan mengikuti acara tidak berfaedah itu.
Membicarakan urusan hidup orang lain, tapi kali ini ada niat terselubung Laras mengikutinya. Mau-maunya bergabung melakukan hobi aneh sahabatnya Audi, tentu saja ada alasan dibaliknya dan itu bersangkut paut dengan hubungan rumah tangganya.
"Oh, ya. Aku sudah ingat. Diana Zeroun yang suaminya pengusaha terkenal itu dan butiknya baru saja membuka cabang baru itu. Ah, ya itu wanita itu!" seru salah satu seorang wanita paruh baya diantara mereka.
"Bukannya itu teman SMA-mu, Jeng?!"
"Iya dan juga searisan juga!"
Audi yang awalnya ada di sana perlahan mundur dari perkumpulan kaum pengghibah tersebut, untuk menjawab panggilan telepon dari suaminya.
Melihat hal itu Laras tersenyum miring dan menatap dengan aneh.
"Nah Tante yang di sini pada tahu nggak, dibalik kesuksesan dan kesempurnaan hidup yang dimiliki ibu Diana ternyata dia belum mempunyai cucu sama sekali. Putrinya memutuskan untuk menunda mempunyai momongan, sementara anaknya mandul sudah sejak setahun menikah belum mempunyai anak sama sekali!" Laras mengompori orang-orang yang di sana dan hal itu adalah bagian dari rencananya.
"Tahu darimana kamu, jangan asal!" peringat salah satu wanita paruh baya di sana.
"Saya nggak asal Tante, saya salah satu pegawai butik ibu Diana dan begitulah memang kenyataannya!" seru Laras kemudian.
Laras bermaksud mempermainkan pikiran para wanita paruh baya tersebut, karena tahu bahwa beberapa diantaranya merupakan rekan kerja, sahabat dan juga teman arisan Diana ibu mertuanya.
Dia melakukan hal itu menggosipkan dirinya dan keluarganya sendiri dengan harapan wanita paruh baya itu akan menekan mertuanya. Dengan demikian Laras yakin setelah ini, mertuanya itu pasti akan melampiaskan tekanan tersebut pada Gavin anaknya. Memaksanya agar memberinya cucu.
Laras harap setelah ini, Gavin akan kembali seperti semula, seperti setahun lalu suka menggoda dan gemar menuntut haknya sebagai seorang suami.
Sebab sekarang Laras sudah siap mengandung menjadi seorang ibu dan seutuhnya menjadi istrinya Gavin. Daripada dibuang setelah dicicipi, lebih baik disantap sampai habis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped In Marriage [The End]
Teen FictionGavin pernah merutuki bahwa mana ada lelaki manapun yang mau dengan perempuan bodoh seperti Laras, namun siapa yang menyangka justru Gavin sendirilah yang menikahinya. "Dasar gadis bodoh, tidak satu pekerjaan pun becus kamu lakukan!! Masakanmu keas...