Bagian 28☔

5.5K 285 2
                                    

Laras menatap kepergian Gavin dengan tidak percaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Laras menatap kepergian Gavin dengan tidak percaya. Ingin sekali dia menahannya dan melepas kerinduan yang tidak dapat dipungkiri olehnya itu. Namun seperti kehilangan suara, Laras tidak mempunyai kata untuk menarik suaminya itu untuk tetap bersamanya.

Pada akhirnya Laras hanya bisa menghela nafasnya panjang dan menarik rambut panjang miliknya yang acak-acakan.

Capek dan semua rasa sudah terlalu memenuhi dirinya. Mendadak Laras tidak tahu harus berbuat apa dan selanjutnya wanita itu hanya menuju tempat tidur dan berbaring ke sana meskipun belum ngantuk.

🌂🌂🌂

Sementara itu Gavin yang sudah berada di dalam kamar lain, hanya bisa menekan perasaannya. Pria itu sudah sangat merindukan istrinya hanya bisa menahannya.

Kemudian ketika tidak sanggup lagi, dia keluar dan menghubungi Daren sepupunya. Alhasil dua puluh menit kemudian Gavin sudah berada di klub malam ternama bersama dengan Daren.


"Haha, akhirnya kau melangkahkan kakimu ke syurga ini Vin! Bagaimana rasanya?! Menyenangkan bukan?" tanya Daren dengan cerewetnya.

Tidak dapat Gavin elak, apa yang Daren tanyakan ada benarnya. Suara berisik dan lampu yang berkelap-kelip membuat sedikit di melupakan masalahnya bersama Laras.

"Ngomong-ngomong hampir dua minggu ini kau kemana saja, tante Diana bilang kamu pergi ke perusahaan cabang untuk mengerjakan proyek dan mengurusi masalah di sana, tapi seingatku tidak ada masalah di perusahaan cabang Vin," celetuk Daren lanjut sebelum kemudian mengecup seorang wanita yang sedang bergelayut manja padanya.

Gavin yang melihat itu hanya menatap datar. Sepupunya ini memang bajingan dan Gavin sudah terbiasa menyaksikan adegan langsung yang baru saja dipertontonkan olehnya.

"Laras bunuh diri," beritatahunya membuat Daren kaget dan spontan tanpa sadar mendorong kasar wanitanya sampai jatuh ke arah Gavin.

Tanpa sengaja bibir wanita itu mengenai kemeja Gavin dan meninggalkan jejak lipstik di sana.

"Maaf-maaf aku tidak sengaja! Tapi mana mungkin sih istri bodohmu itu bunuh diri, habis kamu apakan dia?" curiga Daren.

Gavin mengangkat bahunya dan mendesah kasar. "Aku memaksanya melakukan itu," jelasnya dengan tegas membuat Daren kembali kaget.

"Kamu sudah gila, astaga kau benar-benar kelewatan Dude! Pantas saja dia nekat bunuh diri, tapi jangan-jangan bukan itu, melainkan performa penampilanmu kurang memuaskan kali!" ceplosnya tanpa berpikir panjang.

Begitu wanitanya berhasil bangkit tanpa bantuannya Daren langsung menariknya ke dalam pangkuannya.

"Hm jangan-jangan hal itulah yang membuatmu uring-uringan begini?" tanya Daren memastikan dan Gavin mengangguk dan mengakuinya.

Trapped In Marriage [The End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang