Laras makan dengan lahap menghabiskan camilan yang ada di dalam lemari pendingin sambil berdiri. Ingat belum makan seharian ternyata membuatnya lupa duduk dan cara makan dengan baik.
Hampir lima belas menit berlalu dan ia masih dalam posisi dan kondisi yang sama.
Beberapa meter darinya, Gavin dengan keadaan yang sudah fresh dan telah mengenakan piyama tidurnya sedang berjalan menghampiri Laras.
Tiba-tiba sesuatu yang keras terasa menghantam mengetuk kepala Laras.
Tuk!
"Ughh ... Sakit!" keluh Laras meringis sakit.
Lantas gadis muda itu pun menoleh dan mendapati Gavin adalah dalang dari rasa sakit yang timbul pada kepalanya.
Spontan membuat Laras menatap sebaliknya pada Pria yang berstatus sebagai suaminya itu. Ah, tega-teganya dia.
"Lebih sakit mana, kepala kamu atau kedua bola mataku yang menyaksikan kelakuan sembrono mu ini?" Gavin langsung mengomel dan membuat Laras manyun mengerucutkan bibirnya sambil menggerutu.
"Nyebelin-nyebelin, dasar Setan Nyebelin!" cerocos Laras mengeluarkan unek-uneknya dengan berani.
"Kamu ngomong begit--"
"Nyebelin! Dasar Setan Jahat, menyebalkan," potong Laras dengan sengit membuat Gavin mengeram marah.
"LARAS!" bentak Gavin dengan nada suara naik beberapa oktaf.
Sontak saja membuat Laras terkejut dan menjadi takut. Gadis itu spontan mundur, tapi sayang sekali pergerakannya malah terbatas.
Gavin menghela nafas, kemudian memperhatikan penampilan Laras dari ujung kaki sampai ujung rambutnya. Berantakan dan wajahnya yang masih pucat membuat Gavin iba sampai mengurungkan niatnya. kali ini dia tak berbuat lebih untuk memberikan pelajaran pada istrinya yang bandel ini. Sehingga Gavin hanya bisa menahan kegeramannya.
"Hah, kamu ini. Apa gunanya kursi dan meja jika kamu tidak menggunakannya. Sudah begitu kamu makannya sambil berdiri di depan kulkas lagi. Usia Kamu sudah berapa tahun sih? Kok perasaan Kamu ini masih seperti Laras yang dulu, yang sering membuatku marah, dan pusing dengan tingkahlakumu yang suka seenaknya serta kekanakan!!"
Laras tertohok mendengarnya lantas menunduk karena malu. Perkataan Gavin adalah kebenarannya. Gadis itu meneguk ludahnya dengan kasar lantas dengan perlahan mengangkat kepalanya dengan hati-hati, setelah tak lagi mendengarkan omelan dari Gavin.
"Apalagi yang Kamu tunggu?!" sentak Gavin begitu tatapan mereka bertemu.
Kembali membuat Laras kaget dan dengan spontan menaruh telapak tangannya di depan dada merasakan degup jantungnya yang berdebar hebat.
'Sialan, bisa-bisanya bikin kaget orang terus!!' umpat Laras membatin.
Blam!
Gavin menutup pintu lemari pendingin dengan keras. Sambil kemudian menarik, lalu mendorong Laras menjauh dari sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped In Marriage [The End]
Teen FictionGavin pernah merutuki bahwa mana ada lelaki manapun yang mau dengan perempuan bodoh seperti Laras, namun siapa yang menyangka justru Gavin sendirilah yang menikahinya. "Dasar gadis bodoh, tidak satu pekerjaan pun becus kamu lakukan!! Masakanmu keas...