Suara berisik alarm yang di setel berdering pagi hari membangunkan Laras.
Dia langsung menguap dan merentangkan kedua tangannya. Wanita itu langsung mengedarkan pandangannya ke sekitar dan kecewa ketika tak menemukan kehadiran Gavin sama sekali.
Laras bangkit dari tempat tidur, langsung merapikannya sambil mendengus kesal.
"Dasar Setan Ganteng! Di bilang cari kecoanya sampai dapat, eh tetap saja pergi. Huhh ... nyebelin bangat sih jadi orang!" kesal Laras mendumel.
Kemudian selesai berberes tempat tidur wanita itupun menuju kamar mandi untuk mandi tentunya.
Namun begitu sampai di sana Laras langsung terdiam dan memastikan sesuatu. Dia belum menyalakan pancuran shower tapi suara air jatuh sudah membuatnya kaget dan merinding.
Meski demikian tapi dia masih bertahan dalam kamar mandi dan memastikannya.
Laras meneguk ludahnya kasar. "Belum hidup, terus itu suara dari mana?" ringisnya dengan ngeri.
Laras langsung memegang tengkuknya dan mendesah lega ketika merasakan hawa hangat yang dihasilkan tubuhnya ketimbang dingin.
"Lalu apa ya, jika bukan kerjaanya hantu?" Laras berpikir keras dan mangut-mangut ketika ingat bahwa kamar mandinya terhubung dengan kamar mandi sebelah.
Sebelum pernikahan ulang kamar mandi ini pernah menjadi alat Gavin untuk mengerjai, mengintip dan lain sebagainya yang mengakibatkan Laras menjadi kesal dibuatnya.
Jika satu tahun lalu Laras tinggal dikamar sebelah yang ukurannya lebih kecil ketimbang kamarnya sekarang yang lebih luas. Maka sebaliknya sekarang Laras tinggal dikamar yang lebih luas. Ah ya, pasilitas kamar mandi yang terdapat dalam kamarnya pun lebih lengkap dan ruangannya lebih besar.
Jelas saja itu karena kamar tersebut merupakan kamar utama, milik Gavin sebelum setahun lalu Laras mengusir suaminya agar tinggal di kamar lain dan kamar itu bukan kamar sebelahnya, melainkan kamar lain yang tidak memungkinkan Gavin berbuat macam-macam padanya. Itulah mengapa Laras menjadi kaget setelah mendengar suara pancuran shower dari kamar mandi sebelah.
Siapa pelakunya? Pasti tidak lain Gavin yang melakukannya. Suaminya itu pasti sedang mandi di kamar mandi sebelah, sebab di rumah ini tidak ada orang lain selain mereka berdua, karena pembantu harian biasanya datang ketika mereka telah berangkat kerja kemudian pergi sebelum mereka pulang.
Tidak perlu khawatir untuk masalah keamanan. Untuk hal itu ada CCTV yang langsung otomatis aktif ketika Laras dan Gavin pergi kerja dan otomatis mati ketika salah satu dari mereka kembali. Tidak hanya itu diluar rumah ada beberapa penjaga yang mengawasi dan menjaga rumah agar tidak kemalingan. Penjaga itu tinggal di paviliun belakang rumah.
Sementara itu sekarang ini Laras sedang meneguk ludahnya kasar, terpikir sesuatu ide bodoh dalam pikirannya.
'Bagaimana jika aku kerjain Mas Gavin ya? Aku masuk ke dalam dan memeluknya seperti yang pernah dia lakukan padaku setahun lalu ....' Laras langsung menggelengkan kepalanya. 'Tidak. Jika aku melakukannya aku pasti tercap perempuan centil dan kegatelan! Hm, tapi ngintip sepertinya jika tidak ketahuan boleh juga.'
KAMU SEDANG MEMBACA
Trapped In Marriage [The End]
Teen FictionGavin pernah merutuki bahwa mana ada lelaki manapun yang mau dengan perempuan bodoh seperti Laras, namun siapa yang menyangka justru Gavin sendirilah yang menikahinya. "Dasar gadis bodoh, tidak satu pekerjaan pun becus kamu lakukan!! Masakanmu keas...