Bagian 52☔

5K 269 5
                                    

Laras kembali ke butik dan anehnya bos besar atau ibu mertuanya tiba-tiba saja memintanya langsung menjumpainya di ruangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Laras kembali ke butik dan anehnya bos besar atau ibu mertuanya tiba-tiba saja memintanya langsung menjumpainya di ruangannya.

Mendengar perintah tersebut dari teman kerjanya, mendadak hal itu membuat Laras menjadi gugup dan bertanya-tanya. Ada apa, tidak biasanya Diana memanggilnya untuk bertemu. Setelah menikah dengan Gavin anak ibu mertuanya itu, sang ibu mertua jika ada perlu pasti lebih sering menemuinya langsung atau meneleponnya. Bukan malah memanggilnya lewat perantara orang lain seperti yang sekarang terjadi.

Dengan gugup yang ditahannya dan usaha keras untuk terlihat biasa aja yang diperlihatkan, Laras masuk setelah mengetuk pintu dengan sopan dan dipersilahkan oleh atasannya itu.

Begitu duduk dihadapan Ibu Mertuanya itu, dia langsung ditatap galak dan membuatnya semakin takut dan merasakan ada sesuatu yang salah yang sedang terjadi saat ini.

"Mama tidak percaya dengan apa yang Kamu lakukan Laras!" seru Diana sambil menatapnya sambil menghela nafas.

Kelihatan sekali jika Ibu Mertuanya itu tengah kesal kepadanya, tapi entah kenapa bisa begitu. Laras sendiri tidak mengetahui alasan apa dia melakukannya, kenapa Ibu Mertuanya menatapnya demikian.

Tanpa berani menjawab pada akhirnya seperti biasa, Menantu yang takut pada Mertuanya itu hanya diam dengan pasrah menerima omelan yang ada. Terlebih ketika Diana mengungkapkan alasannya kesal saat ini, sungguh Laras makin tak berdaya saja.

"Kamu membicarakan dirimu sendiri pada rekan dan teman-temannya Mama, Laras ... Kenapa Nak? Apa yang membuat mu begitu?" kata Diana sambil menghela nafasnya untuk yang kesekian kalinya.

Diana mengusap wajahnya sendiri dengan kasar. Wanita paruh baya itu tampak bertambah frustasi ketika tak ada jawaban apapun dari Menantunya.

Sial. Ada apa didalam otak Laras istri dari putranya itu?

"Jawab Mama, Laras?! Jangan diam saja! Katakan, kenapa Kamu melakukan hal bodoh itu?" Diana lagi-lagi menghela nafasnya panjang.

"Kamu tahu, Aku bahkan hampir gila tertekan dengan kata-kata teman-temanku. Mereka terkesan mengejek ku karena di usia yang sangat tua ini belum juga mempunyai satupun cucu. Aku bahkan hampir frustasi memikirkan bagaimana caranya mendapatkan cucu tanpa menekan anak dan menantuku. Namun apa yang Kamu lakukan? Kamu sendiri membicarakan dirimu sendiri pada orang lain, seolah sangat ingin agar ditekan!" omel Diana tak habis pikir.

"Maafkan Laras, Ma ...," cicit Laras dengan pelan dan untungnya masih bisa didengarkan oleh Diana.

Sebelumnya Diana tahu hal itu dari laporan orang kepercayaannya. Meskipun tidak baik dan mengganggu privasi Menantunya, Diana tetap melakukannya dengan terpaksa mengintai serta mengawasi Laras dan anaknya. Diana melakukan hal itu sejak saat Laras setuju untuk melakukan program kehamilan dan melakukannya dengan tujuan agar bisa menjaga juga bisa menjadi siaga pada saat menantunya itu membutuhkannya.

Trapped In Marriage [The End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang