Bagian 21☔

6.6K 355 2
                                    

Selesai sarapan Laras kekenyangan, perutnya begah dan gadis itu tak tahan untuk tidak bersendawa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Selesai sarapan Laras kekenyangan, perutnya begah dan gadis itu tak tahan untuk tidak bersendawa. Dia mengelus perutnya yang sudah terisi penuh dengan makanan.

Sial, makanan yang dikatainya asin malah membuatnya tidak berhenti makan. Jarang-jarang perpaduan rasa makanan begitu luar biasa pas di lidahnya, sampai Laras sendiri tidak rela secuil makanan pun tersisa.

Gavin yang menyaksikan tingkah Laras demikian, membuatnya geleng kepala. "Badan doang yang kecil, tapi makannya luar biasa banyak. Pantas saja waktu sekolah kamu bercita-cita ingin istri orang kaya. Ternyata alasannya ini, supaya suami kamu mampu menafkahi kebutuhan makan mu yang begini," ucap Gavin yang tidak terlalu diperdulikan Laras.

'Ngatain aja terus. Auh, au ah, yang penting akunya kenyang!' jawab Laras membatin.

"Heran itu penyimpanan lemak kamu kemana, kok kamu masih kurus kaya kurang gizi begitu," tambah Gavin mencibir.

Kali ini Laras tak diam saja. Gadis itu menatap sinis suaminya lalu cemberut kesal.

"Apa-apaan sih Mas, nggak ihklas bilang? Biar ku keluarin nih makanan punya kamu," jawab Laras ketus.

"Jorok kamu, idih siapa juga yang mau sama kotorannya kamu?" balas Gavin tidak mau kalah.

"Terus ngapain sampai ngomongnya begitu?"

"Ngomong apa memangnya?"

"Bapak ihh! Kok ditanya malah balik nanya sih? Jadi orang kok menyebalkan sekali sih!" Laras memberengut kesal.

"Bapak, bapak aja terus! Kamu ini tidak bisa dibilangin sekali sih, berapa kali ku beritahu untuk berhenti memanggilku begitu?" Sarkas Gavin merubah arah pembicaraan.

Laras yang sudah kesal mendengar cibiran Gavin diawal menjadi tambah kesal setelah diperingatkan.

"Suka-suka akulah mau manggilnya apa! Lagian malas manggil orang paling menyebalkan di dunia ini dengan mas, idih kesannya ada manis-manis gitu, nggak cocok tau sama orang tua kayak Bapak!" celetuk Laras tanpa ragu membuat Gavin naik darah dan menatapnya penuh peringatan.

"Pokoknya aku tidak mau tahu, kamu harus merupakan panggilanmu! Sekali lagi kamu memanggil saya bapak, maka jangan salahkan aku, Laras dan jangan menangis nantinya jika lain kali perut kamu tidak akan penuh karena makanan, tapi karena mengandung anakku!" ancam Gavin membuat Laras merinding mendengarnya.

Gadis itu berhenti mengusap perutnya yang kekenyangan dan meneguk ludahnya kasar.

"Idih Mas kok ngancamnya sampai segitu amat?" cicit Laras bergidik ngeri.

Trapped In Marriage [The End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang