67

507 65 22
                                        

Semua orang kecuali Junkyu, Jihoon, Yeji, Wonyoung dan Jinsung sudah tak sadarkan diri karena alkohol yang mereka minum.

Jihoon, Wonyoung, dan Jinsung sudah pulang mengantar teman-teman mereka yang mabuk. Sementara saat ini di restoran hanya tersisa Junkyu dan Yeji yang saling terdiam, menunggu orang terakhir yang sedari tadi tidak keluar dari toilet; Yuna.

"Kenapa lo gak pulang?" tanya Yeji pada Junkyu yang sedari tadi meneguk minum soda miliknya dan hanya melamun.

"Gue mau anterin lo sama Yuna pulang. Lagian ini udah lewat tengah malem," jawab Junkyu sekenanya.

Yeji terdiam. Ia kemudian melirik ponsel miliknya yang terus berdering dari sang kakak, Hyunjin. Ia tidak ingin mengangkatnya sekarang, karena ada Junkyu di depannya. Hyunjin adalah orang yang paling Junkyu benci seumur hidupnya karena telah membuat Kim Jina meninggal.

"Oh ya, gue baru tahu soal adik lo dari Hyunjin," gumam Yeji lirih.

Junkyu yang mendengar nama Hyunjin sedikit tersentak, melirik ke arah Yeji dengan tatapan sinis dan malas.

"Terus? Apa gunanya lo ngomongin itu sekarang? Adik gue meninggal karena abang lo, gak ada yang perlu dibahas!" kata Junkyu ketus.

Sepasang bola mata Yeji terlihat bergetar. Ada air mata yang mencoba untuk lolos dari kedua sudut matanya, namun masih ia coba untuk tahan agar tak jatuh.

"Seperti kata lo, adik lo meninggal karena Hyunjin, tapi kenapa lo malah lampiasin dendam lo ke gue?! Lo pura-pura jatuh cinta dan manfaatin gue! Lo nyakitin orang yang sayang sama lo!" tukas Yeji dengan nada suara marah.

Junkyu membatu. Namun, ia mengepalkan kedua tangannya dengan sekuat tenaga, menahan gejolak emosi di dalam dirinya. Yeji tidak bersalah. Dulu, Junkyu pikir mendekati Yeji dan membuatnya hancur bisa membuat Hyunjin ikut hancur karena Yeji adalah adik yang paling disayangi Hyunjin. Tapi Junkyu salah, dendamnya pada Hyunjin tidak pernah terbalaskan dan hubungannya dengan Yuna hancur. Adiknya yang meninggal juga tidak akan pernah bisa kembali.

"Gue benci lo, Jun. Gue benci lo karena udah patahin hati gue. Gue juga benci lo karena lo udah hancurin kepercayaan dan hatinya Yuna. Gue mungkin cuman patah, tapi Yuna bener-bener hancur. Apa lo gak sampe kepikiran ke situ?" tukas Yeji kesal.

Junkyu lagi-lagi hanya diam. Hatinya merasa tertampar. Dulu ia masih muda dan hanya dihantui dendam dalam hatinya. Sehingga, ia tidak pernah terpikir bahwa akan ada banyak orang yang sakit hati karena keputusannya. Terlebih, Jihoon dulu mendukung dan ikut membantunya.

Kehilangan seseorang untuk selamanya terkadang membuat kita tidak berpikir rasional dan menghalalkan segala cara.

Yeji yang duduk di hadapan Junkyu tiba-tiba berdiri dan membungkuk kepada Junkyu, membuat pemuda itu kembali tersentak dan hanya menatapnya dalam diam.

"Mungkin ini terlambat dan adik lo gak akan pernah kembali, tapi gue atas nama Hyunjin minta maaf sama lo dan keluarga," Yeji tiba-tiba menangis selagi membungkuk pada Junkyu.

"Bukan lo yang harus minta maaf, tapi Hyunjin!" tukas Junkyu.

"Gue tahu. Tapi Hyunjin gak akan pernah bisa minta maaf dan nemuin lo secara langsung, Jun. Semua orang nyalahin dia atas sesuatu yang gak pernah dia lakukan sama sekali. Hyunjin depresi dan hilang akal, dia bahkan lupain gue dan keluarga," kata Yeji.

Junkyu yang mendengar pengakuan Yeji tiba-tiba berdiri dan terlihat sangat marah pada Yeji. "Apa lo bilang? Sesuatu yang gak pernah dia lakuin? Adik gue meninggal karena ditabrak dia!" tukas Junkyu.

"Apa lo yakin adik lo meninggal karena ditabrak Hyunjin? Hyunjin dengan motornya mungkin ada di lokasi kejadian, tapi itu gak lantas bikin dia jadi tersangka. Adik lo meninggal karena jadi korban tabrak lari, Hyunjin yang tolongin dia!" tukas Yeji.

Hide and Seek (Kim Junkyu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang