Yuna pulang ke rumahnya di antar oleh Hyunsuk. Sepanjang perjalanan pulang, Yuna terus memikirkan perkataan Hyunsuk.
Berbeda dengan pernyataan cinta Midam, pernyataan Hyunsuk lebih memiliki pengaruh untuknya. Yuna tak bisa mengabaikannya dan tidak tahu kenapa ia bersikap seperti ini.
"Udah pulang, Yun," sapa Jinsung saat melihat Yuna baru saja merebahkan tubuhnya di sofa.
Yuna hanya mengangguk pelan. Gadis itu menghela nafasnya berat beberapa kali dan terlihat bingung juga gusar. Jinsung yang selalu penasaran dengan Yuna langsung menghampirinya dan menyodorkan sekaleng bir dingin.
"Gue gak minum," Yuna langsung menolak. Semenjak menginjak usia dewasa, Yuna memang tidak pernah tertarik minum minuman beralkohol dan menyakiti tubuhnya.
"Lo kenapa, sih? Mukanya asem banget," kata Jinsung seraya meneguk minuman miliknya.
"Lo kenapa sih tiap gue pulang nanya gitu mulu? Udh berapa miliar kali lo nanya gitu sama gue?" tanya Yuna ketus.
Jinsung terkekeh. "Ya lagian tiap pulang ke rumah kenapa lo kayak banyak pikiran gitu. Punya utang lo? Apa lagi pms? Atau lo dikacangin kak Hyunsuk?" tanya Jinsung.
Yuna mendelik sinis dan menendang perut Jinsung pelan, sampai pria itu menyemburkan minumannya kemana-mana.
"Bacot ya lu!" ketusnya.
"Ngatain ya ngatain aja! Gak usah main fisik, jir! Ulu hati gue sikit bingit ini," tukas Jinsung.
"Bodo amat alay!" ketus Yuna. Gadis itu langsung menyambar remote TV dan menggonta-ganti channel, layaknya manusia gabut kurang kerjaan.
Jinsung langsung terdiam seraya menyeruput minumannya dan setia duduk di samping Yuna.
"Midam mana?" tanya Yuna. Sejak masuk ke dalam rumah sampai berhasil memindahkan channel TV, Yuna belum melihat Midam dan mendengar suaranya.
"Dia ambil kelas malem katanya. Pulangnya sekitar jam sebelasan," kata Jinsung.
Yuna langsung terperanjat bangun dari tidurannya dan menatap Jinsung. Wajah mereka berdua hanya berjarak beberapa senti saja, membuat jantung Jinsung berdegup kencang. Yuna memang kurang ajar.
"K-kenapa? L-lo ngapain? D-deket gue?" tanya Jinsung gelagapan. Meskipun sudah terbiasa dengan sikap konyol Yuna yang tiba-tiba, tetap saja jika terlalu mendadak selalu membuat Jinsung terkejut.
"Mau curhat," kata Yuna.
"Ngapain deket-deket atuh? Tolol banget Yuna! Kalau gue cium beneran gimana?" tanya Jinsung kesal seraya mendorong kepala Yuna kasar.
Dengan datarnya, Yuna malah tertawa kecil. Gadis itu kemudian memposisikan dirinya senyaman mungkin di hadapan Jinsung yang selalu baper.
"Mau curhat apa?" tanya Jinsung.
"Menurut lo, kak Hyunsuk gimana orangnya?" tanya Yuna tiba-tiba.
Jinsung sedikit terkejut dengan pertanyaan Yuna. Ini pertama kalinya Yuna bercerita tentang laki-laki lain, selain Junkyu. Jinsung menatapnya heran dan penuh tanda tanya. Sesekali ia berpikir, mungkin saja Yuna sudah move on, meskipun itu tidak mungkin terjadi.
"Kenapa lo nanyain dia? Lo tertarik sama dia setelah nonton bareng berduaan di saat yang lain social distancing and stay at home? Gak ada akhlak banget calon garda terdepan ini," kata Jinsung sedikit ketus.
Yuna mendelik sinis. "Iri bilang bosss!" tukasnya. "Lo tuh ya pinter banget jawab pertanyaan pake pertanyaan! Nyesel gue punya niat curhat sama lo!" tukas Yuna.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hide and Seek (Kim Junkyu)
Fanfiction" Ini pacaran atau main petak umpet sih?" - Song Yuna. #1 Jungjinsung #7 Kimjunkyu