01

11.4K 867 56
                                        

"Yuna! Song Yuna! Bangun!" Teriak Yunhyeong, Kakaknya Yuna.

Yang dipanggil hanya terdiam sambil memeluk guling kesayangan miliknya.

"Yuna! Lo harus sekolah!" Teriak Yunhyeong sekali lagi sambil menarik selimutnya Yuna.

Gadis berusia 16 tahun itu langsung terbangun dengan setengah sadar. Sambil stretching perlahan, gadis itu menarik nafasnya panjang kemudian kembali menjatuhkan tubuhnya ke kasur dan memeluk gulingnya lagi.

Yunhyeong berdecak sebal. "Heran gue, cantik-cantik kebo. Laku juga. Itu tuh pacar lo kok mau sih pacaran sama lo, hah!" Tukas Yunhyeong.

"Berisik! Gue emang terlahir untuk dicintai sama pacar gue meskipun gue bobrok!" Tukas Yuna. "Lagian lo ngapain bangunin gue sih, gue mau tidur. Gue gak mau sekolah." Kata Yuna.

"Yuna! Ini hari pertama lo sekolah di sekolahan baru! Jangan malu-maluin!" Tukas Yunhyeong.

"Bodo amat! Gue mau telat aja, terus dihukum lari keliling lapangan, dan jadi terkenal ke seantero sekolah kayak pacar gue dong." Ujar Yuna.

Yunhyeong langsung menimpuk Yuna dengan boneka-bonekanya. "Pacar lo ketua osis! Lo cuman tukang telat!" Tukas Yunhyeong.

Yuna mendelik kesal. "Dih, apaan sih. Kan gue murid teladan." Kata Yuna.

Tanpa basa-basi, Yunhyeong langsung menarik tangannya Yuna dan menggusurnya secara kasar. "Telat datang pulang duluan, kan? Gue udah hatam kelakuan lo!" Tukas Yunhyeong.









BYUUUURRRR

"KAK YOYO! Basah!" Teriak Yuna. Tubuhnya sekarang menjadi basah karena siraman air dari Yunhyeong.

Yunhyeong tertawa. "Udah kayak kucing kecebur empang rambut lo lepet bener, dek!" Tukas Yunhyeong. "Karena udah terlanjur basah, lo mandi sekalian. Udah gue siapin tuh air anget buat tuan putri gatau malu. Abis mandi langsung sarapan dulu, gue mau berangkat kuliah. Bye!" Kata Yunhyeong kemudian meninggalkan Yuna di dalam kamar mandinya.

"Kak Yoyo! Gue berangkat sama siapa?!" Teriak Yuna.

"Katanya punya pacar, ajak berangkat bareng, dong! Kan udah gak LDR lagi." Teriak Yunhyeong.

Yuna hanya berdecak sebal sambil melempar gayung di dekatnya.

"Seberapa pantaskah kau untuk kuandalkan huoooo....." Yuna malah nyanyi.

🌟🌟🌟

Setelah selesai mandi dan sarapan, Yuna sudah siap untuk berangkat ke sekolah. Sekarang sudah jam 7 pagi. Bel sekolah baru bunyi jam 7.15 dan jarak dari rumah Yuna ke sekolahan sekitar 20 menitan kalau Yuna gak nyasar.

Meskipun udah 16 tahun, Yuna masih buta arah. Lebih parahnya lagi, Yuna terlalu gaptek. Dia gak bisa pake aplikasi maps  di ponselnya untuk menunjukkan arah jalan pulang. Butuh waktu seabad untuk Yuna pulang ke rumahnya atau pergi kemanapun sendirian.

Yuna baru aja turun dari bis yang dia tumpangi. Dia celingak-celinguk ke sekelilingnya. Sangat sepi. Padahal waktu dulu di sekolah lamanya, tiap jam segini murid-murid sekolah lagi pada lari-larian.

"Ini gue gak salah turun, kan?" Gumam Yuna. Yuna langsung melihat papan nama halte yang ada di dekatnya. "Bener, kok. Tapi kok sepi? Gimana gue mau nyampe ke sekolahan kalo gak ada orang yang bisa gue ikutin." Katanya bingung.

Yuna langsung membuka ponselnya dan mencoba untuk menggunakan aplikasi maps.

"Lurus?" Katanya bingung. Yuna langsung muter-muter di tempat. "Lurus kemana sih ini? Kesana? Kesana?" Gumamnya.

Hide and Seek (Kim Junkyu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang