58

1.1K 221 68
                                        

Akhirnya hari yang ditunggu Yuna tiba. Setelah melakukan penerbangan selama lebih dari 10 jam, ia bersama Hyunsuk, Jinsung dan Yunhyeong akhirnya sampai di Seoul.

Sesampainya di Seoul, entah kenapa Yuna justru merasa hampa berada di kota kelahirannya itu.

"Akhirnya nyampe juga. Gak sabar pengen ketemu mama papa," kata Jinsung bersemangat.

"Gak sabar pengen morotin kan lu?" ketus Yuna.

Jinsung dengan tidak tahu malunya malah mengangguk. "Selain itu, gue juga kangen sama temen-temen. Lo gak kangen, Yun? Reunian yuk! Gue kirim chat di grup sekolah se-"

"Kalau pun mau reunian sana gak usah ajak-ajak gue," kata Yuna.

"Lo gak tahu ya kalau Yuna tuh paling anti reunian? Temen-temen lamanya sering ngajak dia reunian, tapi gak pernah dateng," kata Yunhyeong.

"Gak asik!" ketus Jinsung.

"Bodo amat!" tukas Yuna.

"Berantem mulu. Tadi di pesawat berantem, sekarang masih berantem," kata Hyunsuk.

"Bukan Yuna Jinsung namanya kalau gak berantem sama adu bacot," kata seseorang yang baru saja menghampiri mereka.

Semuanya berbalik dan mendapati seseorang yang tak mereka sangka. Park Jihoon.

"Lo ngapain disini? Ngikutin kita?" tanya Yuna agak sinis.

"Tau! Lo pasti ngikutin kita, kan? Kenapa? Lo naksir sama Yuna apa sama gue?" tanya Jinsung tak kalah sinis.

"Dih najis! Orang gue cuti karena ada keperluan disini. Ngapain sih ngikutin kalian berdua," ketus Jihoon.

"Gue curiga. Lo pasti naksir sama gue, kan? Lo waktu sekolah pun kadang suka ngintilin gue!" kata Yuna.

"Pede amat nih anak," kata Hyunsuk tertawa kecil. Ia terkadang takjub pada Yuna yang bisa mengatakan apa pun yang ada di kepalanya dengan lancar.

"Yang ngintilin lo si Jinsung, bego! Gue kan cuman bantuin lo lari doang dan sembunyi di lemari!" tukas Jihoon seraya menoyor kepala Yuna dengan jari telunjuknya.

"Dah ah! Gue mau pergi. Lama-lama jadi debat capres kalau ladenin lo berdua. Bye!" kata Jihoon seraya berlalu begitu saja.

"Tuh anak ngapain? Udah kayak jelangkung," gumam Yunhyeong.

"By the way, kalian mau langsung pulang?" tanya Hyunsuk.

"Gue sih mau pulang," kata Jinsung.

Sementara itu Yuna melirik ke arah sang kakak. Entah kenapa raut wajahnya tiba-tiba berubah, seperti sedih.

Saat ini, Yuna membenci kata pulang. Karena tak ada rumah yang bisa ia tuju setelah kepergian sang Mama.

"Kita juga langsung pulang aja kayaknya," kata Yunhyeong seraya merangkul Yuna.

"Kalau mau hubungin Yuna gimana? Ke lo aja, kak?" tanya Hyunsuk.

"Ke gue dong! Harus ada gue kalau ada Yuna," kata Jinsung.

"Apasih! Masa mau pacaran sama kak Hyunsuk lo ngintilin! Cari pacar! Biar gak usah gangguin!" ketus Yuna. Jinsung hanya cemberut.

"Tau nih. Bisa kali lo cari cewek biar kalau pergi bareng jatohnya double date bukan jadi obat nyamuk," ledek Hyunsuk.

Jinsung mendengus kesal. "Ledekin aja gue le-"

"Kak Hyunsuk!"

Belum sempat Jinsung marah, tiba-tiba seorang pria memanggil nama Hyunsuk dan menghampirinya.

Hide and Seek (Kim Junkyu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang