Tiga bulan berlalu, sekarang Yuna dan Junkyu sudah menjadi senior di sekolah menengah atas. Selama tiga bulan itu, gak ada perubahan dalam hubungan mereka yang udah berakhir.
Yuna dan Junkyu jarang bertegur sapa meskipun mereka berdua sekarang jadi teman satu kelas lagi.
Tidak hanya mereka berdua yang banyak berubah, banyak keadaan di sekitar mereka yang berubah.
Termasuk hubungan Junkyu dan Yeji yang mulai merenggang. Mereka bahkan gak pernah tegur sapa meskipun mereka ada di kelas yang sama. Junkyu juga lebih memilih untuk satu bangku sama Minju dibandingkan Yeji.
Satu lagi, Yuna juga mulai jaga jarak dengan Minju. Bukan tanpa alasan, tapi ternyata mereka berdua akan segera menjadi saudara tiri, karena Papa Yuna dan Mama Minju akan segera menikah.
Meskipun Yuna sebenarnya tidak setuju karena Mamanya masih ada, dia gak bisa melawan kehendak Papanya dan memilih untuk menjauhi Minju meskipun Minju selalu baik pada Yuna. Juga, Yuna selalu murung dan semangat belajarnya berkurang, padahal dia sudah menjadi siswa senior.
"Yun, buat lo." Kata Minju seraya memberikan satu kotak susu rasa pisang kesukaan Yuna.
Yuna langsung menatap Minju sedikit sinis dan mengabaikannya dengan membuka buku-buku di hadapannya.
"Kalau Yuna gak mau, buat gue aja." Jinsung yang lagi-lagi menjadi teman sebangku Yuna langsung mengambil susu kotak pemberian Minju dan menatap kedua gadis yang terlibat perang dingin.
"Heran deh sama Yuna, punya masalah sama siapa tapi semua orang jadi korban kemarahannya. Dasar tukang ambekan." Kata Wonyoung tiba-tiba yang langsung membuat semua mata kini tertuju kepadanya, termasuk Junkyu yang baru saja masuk dan duduk di bangku miliknya.
"Heran deh sama si monyong bisanya cuman nyinyir aja, mulutnya minta dicium." Ketus Jinsung menimpali.
"Heh, berani lo mau cium-cium cewek gue?" Haruto langsung ngambek dan nyamperin Wonyoung.
"Buciiinnn dasar." Ketus Jinsung tak suka.
Setelah peristiwa adu mulut itu selesai, Minju langsung duduk di depan kursi milik Yuna dan mencoba untuk mengajaknya ngobrol.
"Yun, kita omongin baik-baik, ya? Gak enak kalau kita akhirnya jadi gini." Kata Minju.
Yuna bergeming dan hanya menatap Minju sekilas, kemudian fokus kembali pada buku-buku miliknya.
"Kok kalian jadi perang dingin gini, sih? Kenapa? Gue kan jadi kepo." Ujar Jinsung sambil menyeruput susu kotak perlahan.
Yuna mendengus sebal, kemudian menatap Minju sinis. "Sampai kapanpun gue gak bakalan terima apa yang jadi keputusan mereka." Tukas Yuna.
"Tapi, kenapa? Kenapa lo sama kakak lo gak setuju sama sekali?" Tanya Minju.
Yuna terdiam. Kemudian ia menghembuskan nafasnya kasar dan tak sengaja melihat Junkyu dan Midam yang diam-diam sedang memperhatikannya. Jangan lupakan Yechan yang baru saja datang ke kelas mereka.
Yuna bisa melihat dengan jelas dari sorot mata mereka bertiga apa yang sedang bergejolak dalam batinnya, antara dirinya dan Minju akhir-akhir ini.
"Yun lo bi-"
"Lo bisa gak ganggu gue sehari aja?" Tanya Yuna yang langsung memotong kalimat Minju.
Semua mata lagi-lagi tertuju pada Yuna yang akhir-akhir ini memang memiliki emosi yang labil.
Minju menatap Yuna sinis. "Lo tinggal jawab kenapa dan gue bakal berhenti." Tukas Minju.
Yuna mengedarkan pandanhannya ke seluruh isi kelas. "Harus banget disini? Lo caper apa gimana sih?! Lo haus akan perhatian orang lain?!" Tanya Yuna ketus.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hide and Seek (Kim Junkyu)
Fanfiction" Ini pacaran atau main petak umpet sih?" - Song Yuna. #1 Jungjinsung #7 Kimjunkyu