63

750 137 39
                                    

Midam, Jinsung, dan Minju memutuskan untuk menjaga Yuna di rumah sakit. Sementara Yunhyeong memutuskan untuk pulang karena kondisinya memang sedang tidak sehat. Jadi, ia mempercayakan Yuna kepada tiga orang itu.

Sudah lewat tengah malam, Yuna masih juga belum sadarkan diri. Padahal, dokter bilang jika keadaan gadis itu sudah baik-baik saja.

"Yuna... bakal baik-baik aja, kan?" Minju tiba-tiba bertanya dengan raut wajah sedihnya.

"Yuna orangnya kuat kok, dia pasti baik-baik aja," kata Jinsung. Namun, tak dapat dipungkiri jika Jinsung juga merasa khawatir dengan keadaan Yuna dan takut untuk kehilangannya.

"Makasih," kata Minju seraya menepuk pundak Jinsung dan Midam pelan.

"Makasih buat apa?" tanya Midam.

Minju mengulas sekilas senyum. "Makasih karena kalian selalu ada di samping Yuna dan jagain dia tanpa ngeluh," katanya.

Jinsung melirik ke arah Minju, lalu menghampirinya dan merangkul tangannya. "Gue doang yang gak ngeluh. Midam ngeluh, sampe pindah kuliah ke Kanada," bisik Jinsung yang membuat Minju sedikit terkejut.

"Gue denger, ya. Lagian bukan tanpa alasan gue pindah ke Kanada. Juga, bukan karena gue ngeluhin capek jaga Yuna apa gimana," kata Midam.

"Hilih lo kan gak tahan ada di samping Yuna gara-gara dia lebih milih kak Hyunsuk daripada lo," kata Jinsung ketus.

"Jaga ya lo kalau ngomong," kata Midam singkat dan tegas.

"Ngomongin soal kak Hyunsuk, dia tau gak sih kalau Yuna sakit?" tanya Minju tiba-tiba.

Jinsung tiba-tiba tersentak, lalu seperti teringat akan sesuatu dan mengambil ponsel miliknya dan milik Yuna.

"Gue yakin gak tau sih. Mangkanya tuh Mak Lampir ngamuk-ngamuk sampe bikin si Junkyu pip- eh pingsan maksudnya," kata Jinsung dengan mata yang terus tertuju pada ponsel milik Yuna.

"Junkyu pingsan?" tanya Minju dan Midam bersamaan. Keduanya sama-sama terlihat terkejut, karena tidak mengetahui keributan apa yang disebabkan Heejin.

Jinsung mengangguk pelan tanpa mengalihkan tatapannya dari ponsel Yuna. "Liat Junkyu pingsan, gue jadi yakin kalau dia manusia. Suatu saat nanti bisa berubah dan bahagiain Yu-" Jinsung tiba-tiba menghentikan kalimatnya.

Ia terdiam melihat semua pesan dari Hyunsuk, juga semua panggilan tak terjawab darinya di ponsel milik Yuna. Namun, yang membuatnya terkejut adalah fakta bahwa ada yang mengangkat telepon dari Hyunsuk saat Yuna masih tak sadarkan diri.

"Kenapa?" tanya Minju seraya mengintip ponsel milik Yuna.

"Tadi HP Yuna, Junkyu yang pegang, kan?" tanya Jinsung.

Minju mengangguk. "Lo kan tadi liat sendiri, dia dateng ngasihin HPnya ke kak Yoyo," kata Minju.

"Emangnya kenapa? Ada masalah?" tanya Midam.

Jinsung mengangguk. "Junkyu cari masalah sama Hyunsuk kayaknya. Terus Heejin tahu dan ninju si Junkyu tadi," kata Jinsung.

"Heejin ninju Junkyu? Yang bener aja lo. Dia kan love death sama Junkyu," kata Minju.

"Lo gak tahu aja ada orang yang lebih dia sayang. Yang kalau disakitin udah pasti jiwa psikopat ingin membunuhnya muncul, gak pandang bulu meskipun itu orang yang dia sayang. Ngeri deh," kata Jinsung.

Hide and Seek (Kim Junkyu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang