16

3.4K 508 37
                                    

"Jun, lo baik-baik aja?" Tanya Minju kepada Junkyu.

Junkyu hanya terdiam. Yun, kok rasanya sakit. Bukannya gue udah bilang ke lo buat nungguin gue?-Junkyu.

Minju menatap Junkyu bingung kemudian dia menepuk pipinya pelan.

Junkyu langsung tersadar dan menatap Minju. "Kenapa, Ju?" Tanya Junkyu.

Minju tersenyum. "Seharusnya gue yang nanya, lo kenapa? Kayaknya lo gak suka banget ya liat Yuna sama Midam?" Tanya Minju.

Junkyu tersenyum tipis. "Emang iya? Keliatannya gitu?" Tanya Junkyu.

Minju mengangguk. "Hmm. Kayaknya ini bukan pertama kalinya gue liat lo natap Yuna dengan cara yang berbeda." Ujar Minju.

"Pertama, waktu insiden susu kotak. Keliatannya lo itu bukan mau nagih uang punya lo, tapi lo cuman pengen punya interaksi sama dia. Kedua, waktu pelajaran fisika. Dan ketiga, waktu olahraga. Lo gak biaa berhenti buat natap dia, lo bahkan manggil nama dia keras-keras dan keliatan banget kalo lo khawatir." Ujar Minju.

"Keliatan banget, ya, Ju?" Ujar Junkyu lirih. "Gue mau jujur sama lo." Kata Junkyu.

"Sini." Kata Junkyu. Dia menyuruh Minju untuk mendekat kepadanya.

"Yuna sebenernya pacar gue." Bisik Junkyu.

Minju langsung tersentak kaget. "Serius????" Pekiknya sampai membuat beberapa orang menatapnya termasuk Yechan yang sedang sibuk membaca bukunya.

"Sssttt!!" Kata Junkyu. Kemudian dia mengangguk. "Kita pacaran dari kelas 3 SMP." Ujar Junkyu.

"Kok bisa? Terus Yeji?" Tanya Minju.

"Bisa lah. Dia anaknya ajaib makanya gue jatuh cinta sama dia?" Ujar Junkyu tak yakin. "Yeji, gue kenal dia jauuuuuuhhhh sebelum gue kenal Yuna. Dan Yeji itu cinta pertama gue. Kita baru ketemu setelah beberapa tahun kita pisah." Ujar Junkyu.

"Setelah gue ketemu Yeji, gue sadar kalo perasaan gue ke Yeji waktu dulu itu gak pernah berubah. Dan akhirnya gue nyakitin Yuna, padahal gue sayang banget sama dia." Ujar Junkyu.

Minju langsung menepuk-nepuk pundaknya Junkyu pelan. "Jadi, perasaan lo sebenernya gimana, Jun?" Tanya Minju sambil menggaruk kepalanya, bingung.

Junkyu menggelengkan kepalanya. "Gue gak tau, Ju. Pusing gue aaarrgghhh." Junkyu mengacak-acak rambutnya frustasi.

"Yuna tau, kan?" Tanya Minju. Junkyu langsung mengangguk.

"Dia gak marah gitu?! Kalo gue jadi dia udah gue jambak terus cabik-cabik yang namanya Junkyu! Gak punya perasaan banget emang!" Minju langsung ngegas sambil menatap Junkyu sinis dan ngacak-ngacak rambutnya Junkyu.

Suaranya Minju keras dan lagi-lagi bikin beberapa orang menatapnya.

Junkyu menunduk kemudian menyembunyikan wajahnya dibalik kedua tangannya.

"Gue harap dia bisa cabik-cabik gue, Ju. Dia marah, tapi dia cuman ngebiarin itu sambil terus tersenyum. Itu bikin gue lebih bingung." Ujar Junkyu lirih.

"Seenggaknya, gue berharap dia bisa marah sama gue kayak cewek yang baru aja mergokin pacarnya selingkuh. Dia bisa nampar, jambak, sikut, banting atau apalah." Ujar Junkyu.

"Dari yang gue liat, meskipun dia suka emosian, dia bisa mengendalikan perasaannya supaya gak berlebihan, Jun. Dia marah, tapi gak dia tunjukin. Karena dia mikir buat apa sih nunjukin amarahnya, toh lo nya juga terlalu acuh ke dia." Ujar Minju. "Kayak seseorang..." Kata Minju lirih sambil menatap Yechan.

Junkyu tersenyum simpul. "Hal itu yang bikin gue gak bisa ninggalin Yuna." Gumam Junkyu.

🌟🌟🌟

Hide and Seek (Kim Junkyu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang