62

863 160 83
                                    

Junkyu baru saja menutup telepon dari Hyunsuk dan terdiam memandangi ponsel milik Yuna.

"Hubungan mereka gak baik-baik aja ternyata," lirih Junkyu.

Pemuda itu menghela napasnya sedikit lega. Entah kenapa, ia senang hubungan Yuna dan Hyunsuk sedang tidak baik-baik saja. Padahal, sebelumnya Junkyu tak pernah peduli sama sekali.

"Apa gue salip?" tanya Kim Junkyu pada dirinya sendiri. "Kim Junkyu, emang lo siapa? Kapan sih lo bisa sadar diri? Lo itu gak pasti," lirih Junkyu.

Junkyu masih diam di koridor rumah sakit. Lalu, dengan iseng mengecek ponsel milik Yuna yang tanpa password. Sehingga Junkyu dengan mudahnya bisa melihat isi ponsel milik Yuna.

Tak ada yang begitu istimewa di ponsel milik Yuna. Selain banyak panggilan masuk yang tak pernah diangkat olehnya sama sekali. Juga, foto-foto selcanya bersama Jinsung yang sebagian besar hanya menunjukkan wajah jeleknya.

"Yun, masih aja lo," Junkyu tersenyum.

Sampai akhirnya, senyuman itu hilang saat Junkyu tanpa sengaja melihat foto Yuna saat masih SMP sebelum bertemu dengan Junkyu. Bukan hanya Yuna, tapi Jihoon juga ada di sana.

"Kok ada Jihoon? Jihoon udah kenal Yuna dari lama berarti sebelum gue?" tiba-tiba otak Junkyu terpaksa berpikir.

"Jihoon, sebenernya lo siapa? Yuna cinta pertama lo? Gimana bisa? Terus Jina?" gumam Junkyu lirih.

Junkyu sejujurnya tidak mengerti kehadiran Jihoon. Dulu, mereka bersahabat saat masih SMP. Namun, mereka tidak satu sekolah. Namun, semuanya berakhir saat Jina meninggal dan Jihoon terus menyalahkan Junkyu atas kematiannya.

Sejak kematian Jina, hubungan Jihoon san Junkyu semakin regang. Lalu, saat Junkyu dekat dengan Yeji untuk balas dendam pada Hyunjin yang membuat adiknya meninggal, Jihoon justru semakin membencinya.

Jihoon tak pernah masuk sekolah sejak saat itu. Namun, tiba-tiba kembali di hari pertama Yuna masuk sekolahnya.

Junkyu tahu, sejak saat itu Jihoon diam-diam memperhatikan Yuna lebih dari biasanya. Seperti Jihoon yang dulu selalu memperhatikan adiknya, Jina.

Ternyata, Jihoon menaruh rasa pada Yuna sejak lama jika memang Yuna cinta pertamanya. Itu artinya Jihoon sudah mengenal Yuna sebelum ia melabuhkan hatinya pada Jina.

"Tapi gimana bisa?" gumam Junkyu pelan.

Memikirkan kehadiran Jihoon di dunia ini benar-benar membuatnya sakit kepala.

"Arrrghhh. Apa sih yang lo sembunyiin, Hoon?" lirihnya seraya mengacak-acak rambutnya pelan.

"Ngapain sih? Sini masuk," kata Yunhyeong yang baru saja keluar dari ruangan Yuna.

Junkyu yang sedikit terkejut langsung berdiri dan menghampirinya.

"Kak Yoyo," panggilnya.

Yunhyeong menghampiri Junkyu, lalu duduk di sampingnya. "Lo pasti kaget liat Yuna, ya," lirih Yunhyeong.

Junkyu mengangguk. Jujur saja, ia kaget melihat Yuna yang ternyata memiliki penyakit berbahaya dalam tubuhnya. Hal yang tak pernah Junkyu sangka dari gadis ceria yang seolah hidup hanya untuk hari ini saja.

"Gue juga kaget pas tahu Yuna ternyata punya sakit yang sama kayak Papa, Jun. Gue marah. Kenapa harus Yuna? Yuna udah laluin banyak hal sendirian dari dia SMP dan sekarang dia harus struggle sama penyakitnya," Yunhyeong tiba-tiba menangis.

"Gue cuman mau Yuna bahagia, meski cuman sehari di hidupnya," lirih Yunhyeong.

Junkyu tiba-tiba menundukkan kepalanya. Lagi-lagi, ia merasa bersalah pada Yuna.

Hide and Seek (Kim Junkyu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang