07

3.9K 530 59
                                        

Setelah pingsan selama beberapa jam, Yuna akhirnya bangun. Dia bangkit dari tidurnya sambil celingak-celinguk melihat sekitarnya bingung.

"Gue kok ada disini? Bukannya tadi gue lagi manjat tembok?" Gumam Yuna lirih sambil memegangi kepalanya yang sedikit pusing.

Yuna mencoba mengingat-ingat apa yang terjadi tadi dan alasan apa yang membuat dirinya terbangun di UKS.

"Aaarrrgghhhh gue tadi kumat." Katanyà sambil mengacak-acak rambutnya frustasi.

Yuna mengambil roll-an yang masih menempel di rambutnya dan kemudian berbaring di ranjangnya lagi.

Yuna tersenyum. "Seenggaknya gue gak dihukum karena gak ngerjain tugasnya Pak Im sama Bu siapa tuh." Katanya.

"Udah bangun?" Tiba-tiba ada suara seseorang yang mengejutkannya Yuna. Suara Daniel.

"Nih." Daniel menyodorkan teh hangat untuk diminum Yuna.

Yuna langsung mengambil tawaran minumannya dan meminumnya.

"Yuna?" Kata Daniel.

Yuna langsung berbalik dan menatap Daniel bingung. "Siapa, ya? Kenal saya?" Tanya Yuna bingung.

Daniel langsung tertawa. "Lo lupa sama gue?" Tanya Daniel. "Ya pasti lo lupa sih, udah berapa lama ya. 3 atau 4 tahunan?" Ujar Daniel.

Yuna menatap Daniel bingung. Daniel tersenyum. "Gue Daniel. Temennya kakak lo. Kita pernah ketemu beberapa kali sebelum kakak lo me-"

"Ah iya! Gue inget! Lo temennya kakak gue. Duh, udah lama ya." Kata Yuna.

Daniel tersenyum. "Gue gak tahu kalo lo sekolah disini." Kata Daniel.

"Gue baru pindah kesini kemarin." Kata Yuna.

"Pantes aja. Gue gak pernah liat lo di sekolahan." Ujar Daniel.

"Lo sendiri ngapain disini, kak?" Tanya Yuna. Yuna menatap jubah putih yang dipakai Daniel. "Ah, lo dokter disini?" Tanya Yuna.

Daniel mengangguk.

"Kak, kayaknya gue harus balik ke kelas." Kata Yuna.

"Lo bisa istirahat dulu. Muka lo masih pucet." Kata Daniel.

Yuna tersenyum. "Tenang aja. Gue strong, kok." Kata Yuna.

Yuna kemudian bangkit lagi dan turun dari ranjangnya. Ia berpamitan kepada Daniel sebelum meninggalkan UKS.

Daniel menatap Yuna dari kejauhan. "Lo sama banget kayak kakak lo, Yun." Gumam Daniel lirih.

🌟🌟🌟

Yuna baru saja keluar dari ruang UKS. Sekarang dia sedang berjalan di lorong sekolahnya untuk mencari kelasnya sendiri. Dia belum hafal jalan menuju kelasnya. Semua jalan menurutnya sama dan semua pintu kelas menurutnya sama.

"Gue dikelas apa, ya? IPA berapa, ya? Tapi kelas gue diatas, kan." Gumam Yuna lirih sambil memerhatikan seluruh isi kelas yang di lewatinya.

"Di gedung ini atau gedung itu, ya." Kata Yuna sambil menatap gedung sekolahannya yang lain yang berrada tepat di depan matanya.

"Hei!" Tiba-tiba ada yang menepuk pundaknya Yuna.

Yuna langsung berbalik dan sedikit tersentak. "Oh? Lo kan yang tadi di belakang sekolah." Kata Yuna.

Jihoon tersenyum tipis. "Lo udah gak apa-apa?" Tanya Jihoon.

Yuna tersenyum. "Kelihatannya? Gue baik-baik aja, kok." Kata Yuna.

Hide and Seek (Kim Junkyu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang