28

3.1K 450 16
                                        

Setelah beberapa jam pingsan, akhirnya Yuna bangun juga. Yuna bangun setelah diinfus selama beberapa jam di rumah sakit. Ternyata Yuna pingsan karena benturan keras di hidungnya yang bikin dia mimisan dan juga kecapekan. Akhir-akhir ini dia sering porsir tubuh dan otaknya buat belajar karena sebentar lagi mau ujian dan jadi jarang tidur.

"Kak, lebay banget sih pake dibawa ke rumah sakit!" Tukas Yuna sedikit kesal.

Yunhyeong yang sedang membaca buku, menoleh kearah adiknya dan hanya tersenyum. "Gue panik liat adik gue satu-satunya sekarat keluar darah dari hidungnya, jadi gue bawa ke rumah sakit aja sekalian." Kata Yunhyeong.

"By the way, cewek yang lempar bola ke lo itu katanya sengaja, ya?" Tanya Yunhyeong.

"Iya kali." Jawab Yuna datar. "Gini resiko jadi cewek cantik, banyak yang jahatin." Yuna terkekeh.

Yunheyong hanya menatapnya sebal. "Udah dikasih sakit, masih songong aja lu, Yuyun!" Tukas Yunhyeong.

Yuna hanya tertawa menanggapinya. "Lo punya masalah sama cewek itu? Ada hubungannya sama Junkyu?" Tanya Yunhyeong penasaran.

Mungkin iya. Dia sahabatnya Yeji.-Yuna.

Yuna menggelengkan kepalanya. "Gak tahu. Gue baru ketemu dia pas lagi busking. Katanya orangnya emang nyebelin gitu." Ujar Yuna.

"Pacarnya Junkyu kali dia." Ledek Yunhyeong.

"Bodo amat ah! Gak peduli! Mau pacaran, mau nikah, mau cerai, mau mati gue gak peduli." Tukas Yuna.

"Yakin, nih?" Tanya Yunhyeong dengan tatapan seperti mengejek Yuna.

Yuna mengangguk dan tersenyum canggung. Gue capek setiap hari cuman mikirin Junkyu. Sedangkan gue gak tahu Junkyu mikirin gue juga atau nggak. -Yuna.

"Lo lagi ada masalah, ya, sama Junkyu?" Tanya Yunhyeong.

"Nggak juga." Jawab Yuna datar.

"Lo gak bisa bohong ih! Ngaku aja!" Tukas Yunhyeong.

Yuna menatap kakaknya. Otaknya terus berputar, memikirkan sesuatu. Memikirkan apakah memang benar apa yang selama ini terjadi diantara dia dan Junkyu benar-benar sebuah masalah karena dia tidak pernah menghiraukannya sama sekali.

"Cerita dong. Kan lo adik gue." Kata Yunhyeong sambil mencubit pipi Yuna gemas.

"Jomblo gausah ikut campur sih! Kayak yang bakal ngerti aja." Tukas Yuna.

Yunhyeong mendelik sinis. "Meskipun gue jomblo, gue ini pakarnya berkencan. Lo tau sendiri temen2 gue dapet pencerahan tentang cinta dari siapa, dari gue. Meskipun jomblo, gue masih bisa diandalkan." Tukas Yunhyeong.

Yuna tersenyum sinis. "Mending lo berhenti jadi penasihat cinta, biar gak jomblo terus." Ledek Yuna.

"Sialan!"





Tok...tok....

Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu ruangan tempat Yuna dirawat.

"Midam?" Yuna sedikit terkejut karena kehadiran Midam.

Midam yang baru saja tersenyum sangat manis, kemudian menghampiri Yuna dan menyapa Yunhyeong.

"Lo ngapain disini?" Tanya Yuna.

"Dek, siapa nih? Pacal balu?" Tanya Yunhyeong sambil bisik-bisik, tapi Midam masih bisa denger.

"Gue Midam, kak. Temennya Yuna di sekolah, sekaligus temennya Tante Hana." Kata Midam.

Yunhyeong sedikit terkejut. "Mama gue?" Tanyanya. "Jadi, lo yang selalu jagain Mama gue sore sampai malem itu?" Tanya Yunhyeong.

Midam tersenyum dan mengangguk.

Hide and Seek (Kim Junkyu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang