51

1.9K 272 79
                                        

Junkyu melenguh pelan saat sisa-sisa sinar matahari begitu menusuk kulitnya. Ia terbangun dengan keadaan yang cukup berantakan. Kedua matanya merah dan sendu, juga wajahnya terlihat sangat bengkak.

"Kamu minum? Gak kuliah?" tanya sang Bunda yang berdiri dengan kedua tangan terlipat di dekat jendela kamarnya.

Junkyu menoleh sebentar dengan mata yang masih setengah tertutup. Wajahnya terlihat sangat lelah dan seperti tidak ada gairah.

"Kayaknya Junkyu mau meliburkan diri aja, Bun. Gak kuat pusing," katanya seraya tertidur kembali dan menarik selimutnya.

Bunda Junkyu yang kesal melihat anak bungsungnya langsung menarik selimutnya dan memukuli bokongnya cukup keras, hingga Junkyu memekik kesakitan.

"Bunda apaan sih! Junkyu mau istirahat! Gak mau diganggu!" tukasnya.

"Kuliah kamu gimana? Katanya mau lulus cepet biar bisa jadi dokter kayak ayah kamu?! Tapi kok males?! Bukannya kamu juga mau nyusul ke Yuna kalau udah lulus?!" tukas Bunda kesal.

Junkyu mendengus pelan dan menoleh ke arah bundanya dengan tatapan kesal. "Tau ah! Junkyu mau berhenti aja kuliah! Gak bakalan Junkyu nyusul Yuna!" tukasnya kesal.

Bunda Junkyu mengembuskan nafasnya pelan, lalu menatap si bungsu dengan tatapan kasihan. Junkyu benar-benar mengkhawatirkan setelah putus cinta dan ditinggalkan Yuna, tapi itu karena ulahnya sendiri yang tidak perhatian dan selalu seenaknya.

"Kamu kenapa? Yuna udah buang kamu? Mangkanya kamu marah-marah kayak gini? Sampe mabuk segala? Abis berapa botol nih juragan sampe berantakan!" ketus bundanya seraya menendang salah satu botul soju di dekatnya.

Ya, Junkyu memang minum banyak semalaman setelah menelepon Jinsung. Entah kenapa, hatinya tiba-tiba tak karuan dan dia hanya ingin melarikan diri. Pelarian terbaik untuknya saat ini adalah alkohol.

"Bunda bisa gak sih gausah ngomel! Junkyu pusing, bukannya bikinin sup pengar," rengek Junkyu seraya memengangi kepalanya yang memang terasa berat dan pusing.

"Bodo amat ya! Bunda kesel sama kamu! Bikin sendiri!" tukasnya, kemudian pergi begitu saja.

Sepeninggal Bunda, Junkyu langsung merebahkan tubuhnya kembali di kasur, lalu meraih ponsel miliknya di atas nakas samping tempat tidurnya.

Junkyu melihat riwayat telepon dan chat-nya semalam. Ada Yuna, Jinsung, Minju, Heejin, bahkan Haruto. Junkyu sepertinya menghubungi semua kontak yang ia hubungi terakhir kali dan meracau kepada mereka.

"Gue cuman inget teleponan sama Jinsung doang," gumamnya pelan.

Junkyu menghela nafasnya berat lalu mengembuskannya kasar. Seperti biasa, Junkyu langsung menghubungi Yuna yang sudah menjadi rutinitasnya setiap hari.

Meski Yuna tak pernah mengangkatnya.

"Yun, sekali aja. Kalau bisa untuk terakhir kalinya. Angkat, Yun. Setelah ini mungkin gue gak akan tel-"

"Hallo?"

Junkyu langsung bangkit dari tempat tidurnya. Pria yang terperangah itu membulatkan kedua matanya sempurna saat mendengar suara dari ujung telepon sana.

Ia kemudian menatap layar ponselnya untuk memastikan bahwa ia terhubung pada nomor Yuna.

Benar saja, Junkyu terhubung pada nomor milik Yuna.

"Hallo, ini siapa, ya?"

"Ini nomor Yuna, kan?" tanya Junkyu untuk memastikan. Karena suara diujung telepon sana jelas sekali bukan Yuna.

"Iya, ini siapa?"

"Ini siapa? Kak Yoyo?"

"Bukan,"

Hide and Seek (Kim Junkyu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang