"Pergi gak kalian!" Pekik Yuna kesal.
Bagaimana tidak kesal, Jinsung, Yechan, dan Midam kini mengelilinginya dan memintanya untuk membuka kacamata hitam yang melingkar menutupi matanya.
"Nggak mau. Buka dulu baru pergi." Kata Midam.
Yuna mendesah kesal. Sejak kepergian Mamanya, mereka bertiga menjadi selalu over protective kepadanya. Hal itu membuat Yuna benar-benar jengah. Yuna merasa dia bukan lagi anak kecil yang perlu diperhatikan seperti itu.
"Lagian lo sama si Yeji ngapain sih make kayak begituan? Mengundang kecurigaan tau. Gak abis nangis, kan?" Tanya Jinsung.
"Nggak lah. Ngapain gue nangis. Ini tuh mode, fashion." Kata Yuna. Gadis itu mencoba untuk bersikap wajar.
Ketiga pria itu hanya menatap Yuna kesal. Mereka semua tahu, Yuna menyembunyikan mata sembabnya di balik kacamata hitam yang dipakainya. Merrka tahu Yuna menangis diam-diam. Itu yang selaly dilakukannya.
"Lupain soal kacamata sialan. Lo daftar kuliah kemana jadinya?" Tanya Yechan.
"Nah, iya. Daftar kemana, Yun? Gue penasaran. SNU?" Tanya Midam menimpali.
Yuna langsung menggelengkan kepalanya. "Bukan kelas gue SNU mah." Kata Yuna songong.
Jinsung tiba-tiba menoyor kepala Yuna pelan, membuat gadis itu kesal.
"Apa sih?! Sakit tau!" Ketus Yuna.
"Ya, lagian kenapa lo bilang bukan kelas lo di saat nilai lo ada di bawah gue sekarang?" Tanya Jinsung dengan gaya bicara, ya boleh di bilang sombong.
"Baru kali ini, kan, Sung? Jangan sombong deh, masih mendingan gue." Kata Midam tiba-tiba. Perlu diakui Midam, Junkyu, Yechan, dan Yeji mereka memang selalu berada di peringkat teratas di sekolah. Tidak terkalahkan. Hanya Yuna yang bisa mengalahkan mereka beberapa waktu lalu, sebelum akhirnya dia down seperti sekarang.
"Yeoksi, di atas langit masih ada langit. Di atas orang sombong, masih ada orang sombong lainnya." Kata Yuna.
"Eh anjir, kasih selamat kek ke gue. Sebuah pencapaian gue bisa sampai ke ranking 3, kan." Kata Jinsung sedikit merajuk.
"Selamat." Kata Yuna, Midam, dan Yechan berbarengan.
Jinsung langsung menatap ketiganya jengah.
"Jadi, gimana, Yun? Lo mau masuk ke jurusan apa di universitas mana?" Tanya Yechan masih penasaran.
Midam dan Jinsung yang sama penasarannya dengan Yechan langsung menatao Yuna dengan raut wajah bertanya.
"Luar negeri." Kata Yuna.
"SERIUS?!" Tanya Midam, Jinsung, dan Yechan berbarengan. Mereka semua terkejut sampai menarik perhatian seisi kelas.
"Lo bisa jaga diri emang?" Tanya Midam.
"Lo tau arah jalan pulang emang?" Tanya Jinsung.
"Lo bisa apa tanpa gue?" Tanya Yechan.
Yuna berdecak kesal. Mereka bertiga benar-benar memperlakukan Yuna seperti anak kecil.
"Gue bisa sendiri. Gue bisa atasi semuanya. Gue bukan anak kecil lagi dan sebentar lagi umur gue mau sembilan belas tahun." Kata Yuna.
"Tapi, Yuna, lo tuh pake maps aja gak bisa. Lo tuh butuh gue, the maps that leads to you maps that leads to you. Following following to you." Seperti biasa, Jinsung malah nyanyi. Gak tahu diri memang.
"Udah deh gak usah ngurusin gue. Urus aja urusan kalian." Kata Yuna ketus.
"Tapi lo serius? Beneran mau kuliah di luar negeri?" Tanya Midam.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hide and Seek (Kim Junkyu)
Fanfiction" Ini pacaran atau main petak umpet sih?" - Song Yuna. #1 Jungjinsung #7 Kimjunkyu