"Midam, lo mau kemana?" tanya Jinsung yang baru saja masuk ke halaman rumah mereka.
Midam bergeming. Ia hanya berjalan melewati Jinsung dengan tas besar yanh dibawanya. Jinsung langsung mencegat tangan Midam agar pria Lee itu berhenti.
"Gue nanya, lo mau kemana?" tanya Jinsung sekali lagi.
"Bukan urusan lo!" ketus Midam.
Jinsung menghela nafasnya berat. "Urusan gue lah! Lo lupa nyokap lo nitipin lo yang manja ini sama gue disini?!" tukas Jinsung.
Midam mendengus kesal. "Gue mau pindah. Puas?" tukas Midam.
Jinsung tiba-tiba terkekeh. "Punya uang? Nyokap lo kan kirim uangnya ke gue, bukan ke lo," kata Jinsung.
Midam mendelik sinis. "Bacot banget ya lu! Dah ah pokoknya gue mau pergi!" tukas Midam.
"Sensi amat sih! Udah kayak Yuna lagi PMS!" tukas Jinsung.
Jinsung tiba-tiba terdiam, seolah tersadar akan sesuatu. Ia kemudian menoleh ke arah halaman luar dan mendapati motor milik Hyunsuk ada di sana.
"Lo ngambek gara-gara ada kak Hyunsuk?" tanya Jinsung.
"Lebih dari itu," kata Midam datar.
Jinsung langsung melongo. Tak mengerti. "Maksudnya?" tanya Jinsung bingung.
"Lo liat aja sendiri mereka lagi ngapain," tukas Midam.
Jinsung lagi-lagi terdiam. Mencoba untuk berpikir.
"Bentar deh, lo kan tadi katanya abis anter kak Yoyo dan kak yoyo mutusin buat nginep di rumah sakit. Dan gue baru pulang. Itu artinya Yuna... mereka berduaan selarut ini?" tanya Jinsung terkejut seraya menatap jam di tangannya yang sudah menunjukkan pukul hampir lewat tempat malam.
"Anjing si Yuna! Minta gue babak belurin apa tuh cewek! Gimana kalo kak Hyunsuk macem-macem coba?" Jinsung tiba-tiba emosi.
"Dah ya Yuna jadi urusan lo. Gue mau pergi," kata Midam.
Pria itu langsung berlalu begitu saja meninggalkan Jinsung. Sebelum benar-benar pergi, Jinsung melihat Midam menendang motor milik Hyunsuk dengan penuh emosi.
"Kalau Midam udah marah, pasti ada sesuatu," lirih Jinsung.
Mata Jinsung langsung membulat sempurna saat pikirannya menjadi liar. Bukan tanpa alasan. Hyunsuk menyukai Yuna. Sangat menyukainya. Sehingga Jinsung berpikir, Hyunsuk bisa melakukan apa saja pada Yuna. Terlebih mereka hanya berduaan saja.
"Sialan! SONG YUN-"
Jinsung tiba-tiba menghentikan langkahnya saat ponselnya tiba-tiba bergetar. "Siapa sih bangsat ganggu ae gue mau ngamuk," ketusnya.
"Kim Junkyu? Tumbenan banget nih anak telepon gue. Eh kan sering telepon emang tapi guenya aja yang songong gak mau angkat," katanya seraya terkekeh.
Jinsung langsung mengangkat telepon dari Junkyu.
"WOY SIALAN! KENAPA LU BARU ANGKAT TELEPON DARI GUE! UDAH BERAPA PURNAMA GUE TELEPON LU BARU DI ANGKAT! JINSUNG SIALAN!" as always, Junkyu langsung berteriak marah-marah.
"Eung~ siapa nih? Kok gak ada akhlak ya telepon gue tengah malem? Kan gue lagi bobo ganteng," Jinsung pura-pura melenguh dengan suara berat khas orang bangun tidur.
"GAK USAH PURA-PURA BANGSAT!" tukas Junkyu.
"YEEE ANJING LAGIAN LU NGAPAIN TERIAK-TERIAK?! LO LUPA SEKARANG KITA UDAH BEDA NEGARA? GANGGU!" tukas Jinsung, tak kalah ketus dengan Junkyu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hide and Seek (Kim Junkyu)
Fanfic" Ini pacaran atau main petak umpet sih?" - Song Yuna. #1 Jungjinsung #7 Kimjunkyu