55

1.5K 262 98
                                    

Yuna seharusnya pulang ke apartemennya. Namun, ia malah terdampar di sebuah kafe dengan kekasihnya dan gadis yang boleh dibilang sedikit ia benci.

Ya, Heejin kini bersama dengan Yuna dan Hyunsuk.

Yuna sungguh tidak menyangka jika pada akhirnya dia harus bertemu dengan Heejin. Gadis yang membuatnya kesal dan marah, namun pada akhirnya membantu Yuna untuk melepaskan Junkyu sesungguhnya. Lebih parahnya, Heejin merupakan sepupu Hyunsuk. Dunia memang tidak seluas daun kelor.

"Jin, kok lo kenal sama Yuna sih?" tanya Hyunsuk, bingung.

Setahu Hyunsuk, Heejin tidak memiliki teman, kecuali Asahi. Meski ia mudah sekali bergaul, ia juga mudah sekali ditinggalkan karena sikapnya yang terkadang menyebalkan.

"Kenal? Gue gak kenal sama dia. Cuman ya gue sering denger tentang dia dari temen-temen kampus gue," kata Heejin tersenyum.

"Ternyata lo gak lebih cantik dari gue," kata Heejin.

Hyunsuk langsung menjitak kepala Heejin. "Lo apaan sih? Kok ngomongnya gitu.  Kebiasaan! Mentang-mentang pawangnya gak ada!" ketus Hyunsuk.

Heejin hanya menjulurkan lidahnya, seolah tak peduli dengan apa yang baru diucapkannya.

Sementara  itu, Yuna terlihat kesal dan menatap Heejin sinis. "Lo pikir lo cantik?! Kalau lo cantik, lo gak mungkin dong rebut pacar orang! Nggak laku?! Muka cantik tuh buat apa?! Buat manasin orang?!" Yuna tiba-tiba emosi.

Yuna sudah memendam emosinya pada seonggok makhluk yang menjelma menjadi Heejin selama berbulan-bulan. Melihatnya secara langsung membuat emosinya terus membuncah.

Hyunsuk yang sedang minum langsung tersedak, terperangah dengan apa yang baru saja dilontarkan oleh Yuna. Lalu, ia menoleh ke arah Heejin dengan tatapan marah.

Namun, kedua gadis yang kini bersamanya malah mengabaikan Hyunsuk dan saling mengumpat dengan sepasang atensi masing-masing.

"Emang dia pacar lo?! Orang dia jomblo! Yaudah terserah gue mau upload foto gue apa nggak, toh kayaknya dia suka sama gue tuh!" ketus Heejin tak mau kalah.

"Ck, lo yang maksa suka sama dia! Oh, apa jangan-jangan lo baper ya sama dia? Dia kan paling jago bikin cewek baper dengan kebaikan dan kegoblokannya," ketus Yuna.

Heejin tiba-tiba menggebrak meja. Semua pasang mata kini menatapnya bingung dan penuh tanda tanya. Namun, gadis itu hanya ingin marah pada Yuna yang menyulut api emosinya.

Baru kali ini Heejin bertemu dengan seseorang yang 'setipe' dengannya. Membuat emosi demgan kalimat-kalimat frontalnya.

"Jin, jaga sikap lo! Kita lagi di tempat umum!" Hyunsuk mencoba menenangkan Heejin.

"Dia ngatain gue, kak!" ketus Heejin.

"Lo yang nyulut api emosi gue lah anj-"

"Yuna..."

Yuna langsung menutup mulutnya ditegur Hyunsuk dengan halus. Malu jika harus mengeluarkan bahasa terkasarnya di depan pacar.

"Gue cuman mau tegasin ya kalau gue sama dia lebih deket dari yang lo kira!" tukas Heejin.

"Gue tahu! Kenapa lo ngasih tau gue anjir? Lo mau manas-manasin gue?! Gue udah panas duluan!" tukas Yuna.

"Dia siapa anjir? Kalian berdua ngomongin siapa sih?" tanya Hyunsuk bingung.

"Minggir lo!"

Heejin malah mendorong Hyunsuk untuk tak ikut campur.  Kedua gadis itu masih mengabaikannya dan sibuk dengan emosi masing-masing.

Hide and Seek (Kim Junkyu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang