35

2.9K 404 37
                                    

Yuna menangis terisak melihat Mamanya yang kini sudah terbujur kaku dengan wajah yang memucat.

Yuna benar-benar tidak percaya bahwa sekarang ia kehilangan Mamanya dan melepaskan semua impiannya untuk hidup bahagia bertiga, setelah kehilangan kakak perempuannya. Yuna, Mama, dan Yunhyeong.

Harapan itu pupus.

Yuna memandangi wajah mamanya dari kejauhan. Dia tidak mampu untuk melihatnya dari dekat, karena itu hanya akan membuatnya semakin merindukannya dan tidak ingin melepas kepergiannya.

"Yuna, kamu jangan nangis dong. Nanti mama kamu sedih liat kamu nangis."

Tiba-tiba seseorang memegangi pundak Yuna dan mengusap rambutnya sambil mengucapkan kata-kata manis, yang menurut Yuna hanya bulshit.

Yuna langsung menepis tangan wanita dewasa itu dan menatapnya penuh amarah.

"Tante gak usah sok perhatian! Kalau tante punya rasa malu, tante gak bakalan ada disini! Mama sama Papa bahkan belum cerai!" Tukas Yuna.

Plak!

Sebuah tamparan tiba-tiba mendarat di pipi Yuna.

Gadis itu langsung menolehkan kepalanya dan menatap Papanya dengan penuh amarah.

"Jaga ucapan kamu! Kamu ini anak sekolah tapi ucapannya gak dijaga!" Tukas Papanya Yuna.

Yuna menatap papanya jengah. "Kalau Papa lebih perhatian ke Yuna dan Kak Yoyo setelah mama sakit dulu, ucapan Yuna pasti dijaga. Kelakuan Yuna pasti dijaga! Sayangnya Yuna gak punya orang yang bisa ingetin Yuna kalau salah!" Tukas Yuna.

"Yuna!" Pekik Papanya kesal.

"Om, udah. Ini suasananya lagi berduka, gak baik bentak Yuna kayak gitu." Kata Midam yang tiba-tiba melerai pertikaian antara anak dan ayah itu.

"Yun, udah ya, jangan emosi. Kasian mama lo nanti sedih liat lo berantem sama bokap lo." Kata Midam dengan lembutnya.

Yuna langsung berbalik. Gadis itu kemudian masuk ke dalam kamarnya dan mengurung diri, sendirian.

🌟🌟🌟

Selama seharian Yuna mengurung dirinya di kamar.

Gadis itu terus menangis dengan seragam yang sekarang terlihat lusuh. Rambutnya yang terurai panjang terlihat sedikit berantakan.

Yuna terlihat hancur.

"Yun, buka dong pintunya. Masa lo diem di kamar terus sih. Lo belum makan, kan? Makan, yuk!"

Jinsung yang sedari tadi berada di rumah Yuna mencoba untuk membujuk Yuna agar mau keluar.

Tak ada jawaban. Yuna masih menangis dan terlarut dalam pikirannya yang tak pernah berujung.

"Yuna, kalo lo sakit nanti lo gak bisa jengukin kak Yoyo di rumah sakit. Nanti siapa yang urus dia kalau bukan lo, Yun. Keluar, yuk." Ujar Midam.

"Yuna, keluar dong. Jangan gitu. Ini gue Chaeyeon. Nih disini ada Baejin, Seonho, Samuel, Guanlin, Yunjin, Mina, sama Yoojung nih." Ujar Chaeyeon.

Masih tidak ada jawaban dari Yuna. Gadis itu masih terisak dan larut dalam kesedihannya.

"Yun, bunda gue mau ketemu katanya. Jangan ngurung diri di kamar dong." Sekarang giliran Yechan yang membujuk Yuna.

Glek!

Hide and Seek (Kim Junkyu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang