12

3.4K 487 58
                                    

Junkyu baru aja datang ke sekolah. Wajahnya ditekuk karena dia gak berhasil jemput Yuna yang berakhir dengan omelan dari Hanbin, kakaknya. Lalu dia harus dengerin bacotannya Jinsung yang gabisa di rem sepanjang perjalanan ke sekolah. Belum lagi dia kena omelan Papanya Yuna sedikit. Katanya kalo mau jemput harus lebih pagi, jadi Yunanya gak keburu pergi dan diketawain Yunhyeong.

"Tapi kan emang Yunanya yang kepagian. Coba kemarin dia dateng ke sekolah jamber. Jam 7 lebih semenit. Aarrrggghhhh.." Junkyu udah misuh-misuh aja.

"Kan Papanya Yuna gak tau kelakuan anaknya macem mana. Makanya lo yang diomelin." Ujar Jinsung.

"Lagian tuh anak dapet hidayah darimana ya jam 6 udah berangkat ke sekolah. Pak satpam aja masih bertelur di wc kan ya jam segitu?" Ujar Jinsung bingung.

"Abis nonton azab kali, ya dia? Bingung. Gak permah liat Yuna pergi ke sekolah sepagi itu." Kata Junkyu.

"Bisa jadi. Bisa jadi. Takut kena azab Yuna. Kakinya udah lecet, hatinya juga udah lecet sama pacarnya sendiri." Jinsung meledek Junkyu.

Junkyu langsung menatap Jinsung kesal. Jinsung hanya tertawa melihat raut wajahnya Junkyu dan berlari menuju kelasnya.

"Jun, mana Yuna? Bukannya mau bareng dia lo?" Tanya Jihoon yang tiba-tiba udah ada di sebelahnya.

Junkyu memutar matanya malas. "Tau ah. Gue kesel. Gak usah ngomongin dia." Tukas Junkyu. Kemudian dia masuk ke dalam kelasnya, disusul oleh Jihoon.

Junkyu langsung menuju kursinya. Kemudian dia menatap bangkunya Yuna. Tasnya ada, tapi orangnya gak ada.

"Chae, liat Yuna gak?" Tanya Junkyu ke Chaewon yang lagi sibuk ngapusin papan tulis.

"Nggak. Tadi gue dateng cuman ada tasnya doang." Jawab Chaewon.

"Lo, liat Yuna gak?" Tanya Junkyu sambil nodong Yoonbin pake penggaris.

Yoonbin menggelengkan kepalanya. "Nggak. Ngapain juga liat Yuna, bikin sakit mata." Tukas Yoonbin.

"Sialan!" Tukas Junkyu. Kemudian dia beralih menatap kearah Haruto.

"Lo, To? Liat? Ah! Lo sibuk gali tambang, jadi pastinya gak sempet liat si Yuna, kan." Junkyu memutar matanya malas.

Haruto langsung ngelempar penghapus kearah kepalanya Junkyu. "Jangan salah, bro. Meskipun kerjaan gue gali tambang, mata gue masih bisa melihat dengan jelas absurd-nya seorang Yuna." Kata Haruto.

"Liat dimana?" Tanya Junkyu.

Haruto tersenyum misterius kemudian mendekat kearah Junkyu. "Pegang upil gue baru gue kasih tau." Haruto cengengesan.

Junkyu langsung bergidik jijik. "Najis!!!!" Junkyu langsung menghindar dari Haruto.

Haruto tertawa. Kemudian beberapa teman-teman di kelasnya juga ikut tertawa melihat Junkyu.

"Pegang dong, Jun. Lumayan lo jadi tau info Yuna dimana." Kata Jinsung.

"Lo aja yang pegang. Najis gue! Najis! Haruto najis pokoknya!" Tukas Junkyu.

Haruto langsung kembali ke tempat duduknya sambil cengengesan dan ngeledek Junkyu.

"Yuna lagi sama Midam." Kata Haruto bersamaan saat Junkyu baru saja mau keluar.

Junkyu langsung berbalik menatap Haruto. Bukan cuman Junkyu, tapi Yechan dan Yeji yang baru aja datang otomatis menatap Haruto.

"Midam?" Tanya Junkyu.

Haruto mengangguk.

"Dia siapa?" Tanya Junkyu bingung.

"Anak IPA 1. Juara umum kedua di sekolahan kita. Dia juga yang wakilin sekolah olimpiade fisika setahun lalu gantiin lo yang sakit." Kata Yeji.

Hide and Seek (Kim Junkyu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang