68

453 60 35
                                    

Pagi-pagi sekali, Yuna terbangun dengan kepalanya yang terasa berat, juga perutnya yang terus mual-mual sejak semalaman.

Seumur hidupnya, baru kali ini Yuna mabuk dan itu membuatnya ingin mati saja. Yuna merasa tersiksa dengan efek yang terjadi setelah mabuk.

"Udah bangun, Yun?"

Yuna yang masih setengah sadar langsung menoleh ke arah samping dan menemukan Minju yang baru saja memberinya semangkuk sup hangat.

Yuna akhirnya mencoba bangkit dengan sekuat tenaga.

"Jadi gini rasanya mabuk? Perasaan semalem masih di restoran, sekarang tau-tau ada di rumah," ujar Yuna masih linglung.

Minju tersenyum simpul, lalu duduk di sampingnya dan memberikan obat pengar untuk Yuna.

"Udah tau kan rasanya? Jangan coba-coba lagi deh. Apalagi lo lagi sakit, kan," kata Minju.

Yuna hanya terdiam mendengar ocehan Minju seraya menghabiskan obat pengar pertama dalam hidupnya.

Tiba-tiba, Yuna sedikit tersentak memikirkan apa yang terjadi semalam dan siapa yang mengantarnya pulang.

"Semalem yang nganterin gue siapa?" tanya Yuna.

Raut wajah Minju berubah seketika. Terlihat lebih gugup dan seolah ingin menyembunyikan sesuatu.

"Kenapa sih? Siapa yang anterin gue? Jinsung?" tanya Yuna.

Minju menggelengkan kepalanya. "Kim Junkyu," kata Minju sedikit ragu.

Yuna yang mendengar nama itu langsung tersentak dan hampir menyemburkan minumannya, tepat pada wajah Minju yang sudah dipoles make up.

Yuna terdiam seketika. Ia terkejut. Ia lebih terkejut bukan karena Junkyu, tapi karena ingatannya malam tadi yang tiba-tiba muncul di kepalanya.

"Aishhh..." Yuna mendengus kesal.

Gue sayang sama lo, sayaaaaaang banget. Tapi lo nggak. Selama pacaran, gue merasa lo menjauh dari gue. Lo gak ada di saat gue butuh. Karena itu gue berusaha nutupin semuanya dari lo, bukan karena gue gak percaya sama lo.

Kalimat itu tiba-tiba muncul dalam kepala Yuna. Yuna terkejut tiba-tiba ingat apa yang ia katakan malam tadi ketika mabuk.

"Ju, bilang sama gue, kalau ini cuman mimpi," kata Yuna tiba-tiba.

"Apanya yang mimpi?" tanya Minju bingung.

Namun, Yuna hanya diam. Gadis itu tiba-tiba mengacak-acak rambutnya frustasi dan merengek. Ingatan demi ingatan malam tadi kini sudah tiba di kepalanya.

Memalukan.

Gue selalu berpikir pengen kembali sama lo. Tapi, gue gak tahu gimana caranya. Banyak hal yang gue sembunyiin dari lo dan lo berusaha untuk nyari apa itu. Lo tahu? Itu hubungan yang salah.

Jadi, lo nolak gue?

Ini salah!

Gue tahu ini salah. Lagian gue bakal lupa, kan?

"Yuna anjing! Lupa apaan?! Lo inget semuanya! Kenapa gak mati aja lo Yun! AAARRRRGGHHHHHHH!"

Minju terkejut mendengar Yuna berteriak dan seperti cacing kepanasan di balik selimut besar miliknya. Yuna terlihat frustasi sambil menendang-nendang kakinya dan meringis.

"Yun, lo kenapa? Lo inget ngelakuin kesalahan tadi malem?" tanya Minju penasaran.

Yuna tiba-tiba bangkit dengan rambut dan raut wajah yang sudah kacau. Tatapannya kosong, tapi isi kepalanya ramai dengan ingatan tentang Junkyu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 22, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hide and Seek (Kim Junkyu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang