Berada di tengah keramaian, namun terasa sepi. Di sini lah Arisha berada, di Bandara. Kedua matanya menyorot sekeliling, perasaannya gelisah tidak karuan. Campur aduk, pikirannya hanya tertuju pada Darka. Ya, Darka yang sama. Darka yang dulu pernah menyakitinya, Darka yang dulu menatapnya dengan sorot kebencian, dan Darka yang tanpa sadar ... membuat ruang di hati Arisha.
Kedua tangan gadis itu berkeringat karena perasaan gelisah yang semakin mengusiknya.
Di mana Darka? Hanya itu yang mengganggu pikirannya saat ini.
Arisha berusaha berlari walaupun kakinya terasa sangat sakit, gadis itu bertanya pada salah satu staf yang bertugas di sana.
"Mba, kapan jadwal tujuan Singapore? Hari ini gak ada tujuan Singapure kan?" tanya Arisha.
"Maaf, Mba. Tujuan Singapore sudah landing dua jam yang lalu," jawabnya setelah memeriksa layar monitor.
"A-apa?"
Langkah Arisha sontak mundur, hal itu membuat Remon menyentuh bahunya agar tubuhnya tidak tumbang.
"Sha, kita balik ya? Lo masih belum sehat-"
Arisha menyentak kedua tangan Remon yang menahannya. "Gue mau ketemu Darka! Dia nyuruh gue buat temuin dia!"
"Darka udah pergi, Sha," ujar Remon.
"Enggak! Dia pasti masih di sini! Dia pasti sembunyi biar gue ketakutan, dia sering ngelakuin ini ke gue, Remon!" sentak Arisha.
"Sha, sadar!"
"Darka sendiri yang bilang kalo dia nungguin gue, dia nungguin gue! Dia nungguin gue buat temuin dia! Dia gak mungkin pergi gitu aja!" teriak Arisha hingga membuat orang lain menatapnya ke arahnya. Namun gadis itu tidak mempedulikannya.
"Darka sengaja buat gue takut, gue yakin dia ngelakuin itu!"
"Darka! Darka keluar! Berhenti sembunyi, lo minta gue buat temuin lo kan? Darka, bercandaan lo gak lucu!" teriak Arisha pandangannya terus menyorot setiap orang yang berlalu lalang.
"Darka!"
"Gue gak akan maafin lo sebelum lo temuin gue sekarang. Keluar, Darka! Berhenti buat gue takut kayak gini!"
"D-Darka ... l-lo di mana?" tanya Arisha pada dirinya sendiri seraya merendahkan nada suaranya.
Remon memandang Arisha, ini pertama kalinya ia melihat Arisha dalam kondisi seperti ini. Kondisi seperti seseorang yang tidak memiliki tujuan hidup.
"Gue yakin Darka gak pergi, dia gak akan ninggalin gue sebelum gue maafin dia! Percaya sama gue, Remon," isak Arisha tidak lama kakinya terasa sangat sakit hingga tidak mampu berdiri.
"Arisha!" Remon ikut terduduk, kini ia menarik Arisha dalam dekapannya. "Arisha, kita pulang, ya?"
"D-Darka ... d-dia pasti nungguin gue, Remon," lirih Arisha yang berada di dalam dekapannya.
"Darka ... gak mungkin ninggalin gue," gumam gadis itu parau.
Masih seperti mimpi buruk baginya. Arisha tidak pernah menginginkan hal seperti ini. Hanya sebuah kesalahpahaman hubungan mereka dapat berjalan sejauh ini. Siapa sangka, keduanya memang memiliki secercah harapan untuk memiliki satu sama lain namun ego mengalahkan segalanya. Hingga haal yang tidak pernah ia bayangkan, hari ini justru terjadi kepadanya.
Hari itu, Darka berhenti menyakitinya, dan hari itu pula Arisha merasakan kehilangan sosok yang tanpa seizinnya singgah di dalam hatinya.
Namun, karena Darka, Arisha dapat merasakan kehilangan tanpa harus memilikinya.
Di manapun Darka berada, Arisha akan berada di tempat yang sama. Menunggu Darka, hingga laki-laki itu kembali menggenggam tangannya seperti sebelumnya.
The End
.
.
.
.
.
Finally! Akhirnya tamat🙂🙏🏻
Kenapa endingnya mereka terpisahkan? Karena menurutku itu yang paling adil buat mereka. Adil untuk Rey, Arisha, dan Darka. Setiap tokoh memiliki kebenciannya masing-masing. Terlebih kebencian Arisha dan Darka paling besar di sini. Itu sebabnya aku membuat ending yang agak menantang biar kalian gak bisa move on dari cerita ini hahaha jahat banget gak si? 😭😭😭
Dan maaf karena dicerita ini kalian tidak menemukan adegan percintaan seperti cerita yang lainnya. Maaf, jika endingnya tidak sesuai ekspetasi kalian. Tenang, masih ada extra part. Beberapa kejadian yg belum terungkap akan ada di extra part.
Aku mengucapkan terima kasih karena kalian menemani jalan cerita ini hingga detik ini. Tanpa kalian cerita ini tidak akan berarti apa-apa. Fyi, aku kesulitan untuk menulis cerita ini. Setelah hampir lima kali unpublish, akhirnya aku bisa menyelesaikannya sesuai ekspetasiku sendiri.
Terima kasih juga kalian menjadi saksi perjalanan mereka, terima kasih karna kalian aku dapat menyelesaikan cerita yang terinspirasi dari kisah nyata. Ya, ada beberapa tokoh bahkan beberapa kejadian di cerita ini yang berasal dari dunia nyata. Kaget? Sama, aku juga kaget. Kaget karna ternyata aku bisa menuangkan itu semua ke dalam cerita ini.
Tokohnya siapa aja? Kejadiannya yang mana aja? Akan aku jawab nanti. Kapan? Tunggu aja ͡° ͜ʖ ͡°
Sampai jumpa di cerita selanjutnya. Sebagai penulis, aku bangga memiliki pembaca seperti kalian, dan kalian sebagai pembaca harap bijak dalam memilih bacaan, berkomentarlah sebaik mungkin. Percayalah, perjuangan seorang penulis bergantung pada pembacanya sendiri.
Mau squel? Komentar dulu kesan kalian setelah membaca cerita ini!!! Apa yg membuat kalian suka dengan cerita ini?
Jangan lupa juga untuk SHARE CERITA INI GAIS!!! Kalo pembacanya naik mungkin squel akan aku publish dalam waktu dekat ͡° ͜ʖ ͡°
Jika kalian menemukan cerita ini di platform lain, dengan alur yang sama persis dengan cerita ini HARAP SEGERA DM AUTHOR. Cerita ini murni hasil pemikiranku sendiri serta kejadian dikehidupanku sendiri. Selain ini, maka cerita itu bentuk PLAGIARISME. Kalo ketemu yg kayak gitu, LANGSUNG SERANG AJA! AKU GAK AKAN TINGGAL DIAM KALO ADA YANG PLAGIAT CERITA INI! Oke, maap agak ngegas :')
Mau spin off? Sudah ada yaa. Cek cerita Remon dan Amara diprofilku yg berjudul Leave Me, Leo! Kalo kalian baca, kita akan bertemu lagi di sana🤗 See you, dan terima kasih atas dukungan kalian selama ini!
Start : 01 Agustus 2021
Finish : 27 Oktober 2021Start Remake : Januari, 2022
Finish Remake : Mei, 2022
KAMU SEDANG MEMBACA
Stop It, Darka! [END]
Teen Fiction"Seharusnya lo mati, Arisha. Kenapa lo harus hidup setelah buat orang lain koma?" Sadis, kejam, dan penuh amarah, kalimat yang tepat untuk menggambarkan seorang Darka. Tidak ada yang memiliki keberanian untuk mendekati laki-laki itu. Bahkan, sekada...