Ternyata, selama ini semesta tidak pernah salah. Aku di sini yang menjadi penyebab unsur niskala dalam setiap masalah-masalah yang tercipta. Anganku yang terlalu besar, angan yang hanya terpaku pada seseorang demi menciptakan kebahagiaan yang sebenarnya tidak pernah aku temukan. Mungkin benar, aku terlalu mengejar batas waktu yang memburu, sampai tidak sadar bahwa selama ini aku sudah lama terhenti oleh waktu yang ku ciptakan sendiri. Kini, lepaslah semuanya.
Biarlah bagian benang yang sempat kusut itu kembali menemukan titik jalan lurus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Renjana, semestaku hanya tentangmu. (END)
RomanceBukan, ini bukan sepenuhnya tentang kisah cinta. Ini tentang perjalanan seorang laki-laki yang berusaha menjadi yang terbaik untuk keluarganya, untuk sahabatnya, dan untuk seseorang yang menjadi tumpuannya dalam melanjutkan kehidupan. Sebab, ia hany...