Acara di mesjid selesai, dan sedikit demi sedikit para jema'ah mulai kembali pulang.
Ketika itu, aku langsung lari dengan terbirit menuju pembatas perempuan.
Dengan mendalih dalam hati bahwa aku harus bertemu dan berkenalan langsung denganmu.Ya, berhasil.
Semesta berpihak padaku kali ini!
Tanpa mengulur waktu, aku langsung menghampiri dia dan menyapa."Hai.."
Sapaku mendahului.
Lalu, yang dituju menoleh dan menjawab.
"Wa'alaikumsalam."
Jawabnya dengan suara paling teduh untuk didengar.
Namun, begitu mendengar jawabannya seperti itu, aku merasa sangat malu. Karena, tidak sesuai harapan."Astaghfirullah, lupa."
"Boleh diulang, nggak?"Aku mengalihkan rasa malu dengan pertanyaan.
"Mmm.. Boleh."
Ia menjawab dengan tersenyum.
"Assalammualaikum."
"Wa'alaikumsalam, kenapa?"
"Mmm.. Enggak ada apa-apa sih, hanya ingin berkenalan."
Setelah mendengar jawabanku yang mungkin begitu kikuk, dia menggelengkan kepala seraya tersenyum.
"Kalo nggak ada apa-apa, kenapa ingin berkenalan?"
Ujarnya sembari mengerutkan dahi menatapku.
Sial! Daya tarik yang mempunyai ciri khas khusus, membuat ku ingin memecahkan misteri dan mencari jawaban di setiap teka-teki!
"Jawab apa, ya? Bingung juga."
Setelah aku berkata demikian, dia menatapku dengan penuh rasa heran dan berkata.
"Maaf, aku harus pulang. Permisi."
BODOH MEMANG!
Seharusnya aku tidak bersikap seperti itu pada orang baru, terlebih pada seseorang yang begitu kuharapkan.Lalu, aku mencoba lagi dengan menyekat langkahnya.
"Eh tunggu sebentar."
"Kan tujuan saya menghampiri kamu ke sini ingin berkenalan, main pamit-pamit aja."
"Kalau kamu pergi, nanti saya bisa dihantui perasaan penasaran sampai terbawa tidur."Aku mengeluh.
Lalu, ia menatapku sayup.
"Saya Rayyan."
Setelah kami saling menyelam tatap, aku mengulurkan tangan dan memperkenalkan diri.
"Alyssa putri anjani."
Lantas, ia pun membalas dengan menjabat tanganku sembari memperkenalkan dirinya juga.
Sungguh, sangat sempurna. Perpaduan antara paras yang cantik dengan nama yang indah, aku seperti di pertemukan dengan bidadari surga oleh semesta.
"Salam kenal, Alyssa."
"Senang bisa bertemu dan berkenalan denganmu."Ucapku tertegun.
Responnya hanya mengangguk seraya tersenyum.Agar suasana tidak terlalu dingin, aku memulai basa-basi untuk mencairkan suasana.
"Oh iya, ngomong-ngomong.."
"Kamu bawa handphone, nggak?""Bawa, kenapa emang?"
"Boleh pinjam sebentar?"
"Untuk apa?"
"Pinjam saja, sebentar. Pasti kukembalikan."
Setelah aku berkata demikian, ia membuka tas kecil yang melingkar dipundaknya dan memberikan handphonenya padaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Renjana, semestaku hanya tentangmu. (END)
RomanceBukan, ini bukan sepenuhnya tentang kisah cinta. Ini tentang perjalanan seorang laki-laki yang berusaha menjadi yang terbaik untuk keluarganya, untuk sahabatnya, dan untuk seseorang yang menjadi tumpuannya dalam melanjutkan kehidupan. Sebab, ia hany...