kisah ini bercerita tentang seorang wanita yang ingin menggapai mimpi nya untuk menjadi petinju profesional.
_Alisha Roberto Smith
Dan pria tampan kaya raya, yang menginginkan seorang wanita lemah lembut sebagai syarat menjadi istrinya. Tapi siapa...
Alisha menyipitkan matanya saat dia, Gamial dan Etan sampai di lokasi yang di sebutkan sekretaris Alfano di pesan.
Alisha seperti pernah pergi ke sana, tapi dia lupa kapan waktu nya.
"Tempat apa ini? " Tanya Gamial, karena tempat itu tidak seperti tempat pemotretan.
Etan kembali membuka ponsel dan mencocokkan lokasi yang dimaksud Celline.
"Ini tempat nya, ayo masuk" Ucap Etan.
Mereka masuk dan langsung disambut dengan suara-suara pemotretan. Mata Alisha terpaku pada sudut-sudut di ruangan tersebut.
Oke, dia rasa. Dia pernah ke sana untuk membuat foto keluarga, dan foto itu terpangpang nyata diruang tamu rumah nya.
"Oh oh siapa ini yang datang, dua pria macho dan satu wanita macho"
Pria dengan tampilan kemayu mendekat sambil membawa kipas berbulu merah muda di tangan nya, dia berhenti didepan Etan dan dua muridnya dengan senyum centil.
"Kami ke sini untuk melakukan pemotretan oleh tuan Alfano"
Pria kemayu itu mengangkat alisnya dan menatap penampilan Etan yang hanya memakai baju kemeja biasa dan celana panjang, kemudian dia menatap Gamial yang memakai jaket kulit hitam dengan rambut tertata rapi, cukup tampan, tapi sayang mata pria itu sedikit kecil.
Mata pria kemayu itu beralih pada Alisha yang memakai topi hitam dan setelan serba hitam, jika dia tidak melihat ada anting bermata berlian di telinganya, dia pasti salah mengira Alisha seorang pria.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Baiklah, ikuti aku"
Pria itu berbalik dan Etan langsung mengikuti nya, Gamial dan Alisha saling pandang sebelum dia mengikuti pelatih mereka.
Mereka masuk kedalam ruangan yang penuh meja rias, ada beberapa model pria dan wanita yang sedang berdandan.
Alisha menghela nafas melihat begitu banyak alat make up di ruangan tesebut. Dari dia lahir hingga sekarang dia tidak pernah benar-benar berdandan.
"Aku sebenarnya merasa bingung di sini, ada tiga orang. Siapa yang akan menjadi model nya? "
"Oh maaf tuan.... "
"Dennn~~" Sambung pria kemayu tersebut dengan cepat.
"Tuan Denn maaf... "
"Oh tunggu tunggu, Tuan? Telinga ku gatal mendengar nya, cukup Denn~ saja" Ucap Denn dengan sedikit kesal.
"Denn kamu bisa memilih di antara kami" Ucap Etan dengan senyum yang tegang, dia tidak tahu siapa yang diinginkan Tuan Alfano, jadi dia akan membiarkan Denn untuk memilih di antara mereka.
Denn memasang wajah sedikit keras mendengar nya, dia jadi ragu jika tiga orang di depan nya adalah model yang di minta Alfano untuk di potret.
Etan yang melihat wajah tidak mengenakan Denn kembali membuka pembicaraan.