33

788 42 0
                                    

Arthur sedang duduk di meja makan untuk sarapan, dia menatap dingin makanan di atas meja, Amanda yang melihat nya menarik nafas dengan kesal.

"Sayang, jangan hanya memandangi nya"

Arthur menatap istri nya dan dengan terang-terangan memasang wajah menyedihkan, Amanda merasa iba dan mendekat untuk memeluk nya.

"Ini sudah terjadi, jangan berlarut-larut memikirkan nya"

Arthur memeluk pinggang istri nya dan menganggukkan kepala dengan sedih, dia tidak tahu kenapa dia begitu sentimental mengenai Alisha. Itu seperti Alfano mengambil putri kecilnya dari pelukan.

"Ini karena aku sangat menyayangi Alisha"

Amanda tidak bicara dan hanya terus memeluk nya, dua bocah kecil yang sedang sarapan menatap bingung kedua orang tua nya.

"Apa yang terjadi? Kenapa ayah terlihat begitu sedih? " Tanya El.

"Ayah Baik-baik saja" Jawab Amanda, dia melepaskan pelukan pada suami nya dan kembali duduk ketempat nya.

"Apa ini karena kak Alisha? "

Amanda menghembuskan nafas dengan ringan, kenapa Al itu lebih pintar dari saudara kembar nya, dia jadi bingung untuk mengelabuhi nya.

"Tidak" Sahut Arthur.

Anak kecil yang baru akan menginjak 8 tahun tidak perlu tahu mengenai masalah orang dewasa.

"Aku tahu itu kak Alisha, jangan berbohong. Karena itu tidak berguna"

Setelah mengatakan nya, Al kembali makan tanpa melihat reaksi orang tuanya yang sedikit kaget. Anak itu terlalu pandai bicara.

*****

Alisha turun dan melihat semua orang sedang sarapan, dia memelankan langkah kaki sambil berpikir bagaimana cara untuk menyapa ayah nya.

Arthur tahu ada seseorang yang berjalan mendekat, tapi dia tidak mau menatap nya, dia bersikap seakan tidak mendengar apapun.

Amanda yang melihat Alisha berjalan mendekat tersenyum dengan tulus, Alisha yang mendapat perlakuan seperti itu sedikit nyaman di hatinya.

Dia sampai di meja makan dan dengan keberanian yang dia miliki dia menyapa semua orang.

"Pagi"

"Pagi" Balas El dengan senang.

Alisha tersenyum samar dan duduk di samping Al, Al melirik kakaknya dan berbisik di kuping nya.

"Minta maaf pada Ayah"

Alisha menatap Al dengan wajah yang mengkerut, pria kecil itu membalas tatapan Alisha dengan wajah serius, seakan membuka pikirannya, Alisha menarik nafas panjang dan menatap kedua orang tuanya dengan  percaya diri.

"Aku dan Alfano memang melakukan nya"

Arthur dan Amanda tertegun mendengar pengakuan yang tiba-tiba tersebut, tapi reaksi Arthur begitu besar, tangan yang memegang garpu bergetar karena dia menahan amarah nya, dia tahu sejak awal jika pria yang bernama Carl tidak bisa di percaya.

"Jangan bertemu atau menghubungi nya lagi" Ucap Arthur dengan tegas.

Dia tidak menatap putri nya dan makan sarapan nya seakan dia tidak mendengar apapun, Amanda hanya menghembus nafas dengan berat dan tersenyum tanpa daya.

Alisha menundukkan kepala nya dengan rasa bersalah, dia tahu ini akibat dari dia yang sering keluar rumah dan berbohong untuk bisa ikut pelatihan tinju.

"Ya Tuhan Maafkan aku" Eluh Alisha dalam hati.

Dia tidak punya ponsel dan dia juga tidak mungkin bisa keluar dengan keadaan sekarang, David dan Bob pasti kebingungan untuk mencari nya. Alisha merasa dia terlalu banyak menipu orang. Dan dia tidak bisa untuk tidak memarahi diri nya sendiri.

ALISHA (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang