20

2.1K 80 0
                                    

Alfano seperti pria yang linglung sepanjang hari, wajahnya hampir kaku karena banyak tersenyum.

Setelah pulang dari gereja, mereka duduk di sebuh taman dengan tangan yang masih bergandengan.

Alisha merasa tangan nya panas dan ingin melepaskan genggaman tersebut, tapi entah kenapa dia tidak berani melakukan nya.

Dia merasa takut dan lebih perduli dengan perasaan Alfano, padahal sebelum nya dia tidak perduli terkesan masa bodoh dan langsung menolak sentuhan dari pria tersebut.

Tapi sekarang berbeda, dia merasa lembut untuk Alfano dan berpikir untuk membuat nya bahagia.

"Huh? "

"Apa? " Tanya Alfano saat mendengar Alisha yang tiba-tiba bersuara.

Alisha yang ditanya tampak bingung, dia memegang kepala nya dengan kikuk, apa yang dia pikirkan, membahagiakan Alfano?

Dia merasa bodoh untuk diri nya dan menatap Alfano sambil menghela nafas, Alfano yang melihat nya hanya mengangkat alis dengan bingung.

"Apa kamu baik-baik saja? " Tanya Alfano lagi.

"Aku baik-baik saja, hanya.. Merasa.. Jika... Aku terkena sihir" Jawab Alisha dengan tidak percaya.

Alfano tertawa mendengar nya dan melepas tangan Alisha dan berbalik merangkul bahunya.

"Sihir? Kamu sangat manis? Apa kamu mau pergi ke festival malam ini? Di sana ada acara sulap"

"Sulap? "

"Iya, itu di adakan di sekolah adikku, dia hari ini menampilkan drama musikal, Ayah dan Ibuku sekarang di New York karena bibiku melahirkan, jadi aku mendapat undangan" Ucap Alfano dengan senyum lembut.

Alisha terdiam mendengar nya, dia menunduk dan menghela nafas dengan lelah. Semakin dia melihat pria yang duduk di samping nya dan mendengar pria itu bicara. Dia merasa emosional milik nya naik dan terus naik.

Dia kembali menatap Alfano dan dengan cepat memalingkan wajah saat mata mereka bertemu. Alisha mendengus gelisah dan berdiri dari tempat duduk nya hingga sentuhan di bahunya terlepas .

Saat tidak ada sentuhan di antara mereka, Alisha merasa lebih tenang. Tapi ada rasa yang asing, rasa yanga aneh, rasa di mana dia ingin Alfano berbalik untuk menggenggam tangannya.

Alfano yang melihat reaksi Alisha tersenyum kecil, dia melihat Alisha sedikit tidak nyaman, dia berdiri mengikuti Alisha dan memberi sedikit jarak di antara mereka.

"Aku terlalu banyak menyentuh nya, Alisha pasti tidak menyukai nya" Ucap Alfano dalam hati.

Dia ingin hari ini menjadi kencan yang indah, dan dia tidak ingin merusak nya, tidak masalah jika tidak ada sentuhan, tapi dia ingin perasaan Alisha cukup baik untuk nya.

"Karena acaranya malam, mari kita makan siang lebih dulu dan berjalan-jalan menikmati waktu yang kita miliki"

Alisha menatap Alfano dan tanpa sadar mengangguk kecil, Alisha tersadar dan memalingkan wajahnya dengan decakan kecil. Dia benar-benar terkena sihir.

******

Alisha menatap sekeliling restoran, dia tidak pernah makan di sana, dekorasi nya cukup indah karena banyak bunga terhias di dinding dan meja lainnya.

Dia menyentuh bunga di meja yang dia dudukki dan mengusapnya lembut. Sebenarnya itu cukup romantis dan wajahnya Alisha tiba-tiba panas memikirkan nya.

Alfano yang selesai memilih menu menatap Wajah Alisha yang memerah, kuping nya juga merah merona.

"Alisha? "

ALISHA (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang