Jantung Alfano berdebar saat dia memasuki pintu kantor catatan sipil. Orang-orang masih sibuk bekerja. Banyak pasangan yang duduk untuk mengantri.
Alfano tidak tahu mereka datang untuk menikah atau untuk berpisah. Yang dia tahu dia datang untuk mengikat Alisha seumur hidup nya. Di mana tali nya. Dia sangat tidak sabar.
"Ayo duduk dulu"
Alisha menarik tangan Alfano dan memilih duduk di kursi yang tersedia. Alfano sedikit kaget tapi dia akhirnya menurut dan duduk di sebelah calon istri nya.
Dia menatap jam besar di dinding di bagian pegawai. Itu hanya lima belas menit sebelum jama istirahat, dia mulai gelisah dan berdiri dari tempat duduk nya.
"Aku akan bicara pada petugas kantor"
Melihat itu Alisha dengan cepat menahan pria tersebut. Dia tahu apa yang akan di lakukan pria itu.
"Alfano duduk saja. Nanti akan ada giliran kita"
Alfano duduk kembali dengan enggan. Matanya melihat beberapa pasangan yang masih sibuk berkonsultasi dengan para pegawai. Kapan gilirannya. Dia tidak bisa bersikap sabar.
"Aku akan bicara pada mereka sebentar"
Alfano lagi-lagi berdiri dan dengan cepat menuju meja salah satu pegawai. Alisha hanya bisa menghela nafas sambil menatap pria itu berbicara pada pihak kantor catatan sipil.
Tak lama Alfano kembali dengan raut tidak senang. Dia duduk dan menatap pegawai yang dia ajak bicara tadi dengan tidak suka.
"Alfano kenapa kamu harus terburu-buru? "
Alfano menatap Alisha, wajahnya dengan cepat melembut dan tersenyum dengan manis.
"Aku hanya bertanya pada mereka"
"Dengan menggunakan uang? "
"Bagaimana bisa? Aku bahkan belum bicara apa yang aku ingin kan. Tapi pria itu malah meminta ku menunggu terlebih dahulu"
Setelah dia bicara dengan nada marah. Dia melirik jam dan itu tepat jam istirahat. Sekarang Alfano merasa benar-benar kesal.
"Bukannya memang seharusnya seperti itu. Kita harus mengantri seperti yang lain. Lagian ini pernikahan kita aku tidak ingin itu di mulai dengan suap"
"Siapa yang mau menyuap? Aku hanya ingin bertanya itu saja. Kamu jangan salah paham" Jawab Alfano membela diri.
"Iya aku percaya duduk lah"
Alfano sedikit tenang, dia mengangkat tangan dan merangkul pundak Alisha dengan kuat. Dia hanya bisa melakukan tindakan itu saja sekarang.
Alisha sedikit menggerakkan bahunya karena dia tidak terbiasa, tapi dia tidak bergerak lebih jauh dan malah menggeser pantatnya untuk lebih dekat pada pria itu.
Merasakan pergerakan tersebut, Alfano dengan cepat menatap Alisha. Pinggul mereka bertemu dan itu terasa intim. Alfano menyukai nya.
"Maaf bagi yang belum bisa berkonsultasi. Berhubung sekarang waktu jam istirahat makan siang. Kami akan menunda nya selama 30 menit. Maaf atas ketidaknyamanannya" Suara salah satu pegawai terdengar.
Alfano mengalihkan matanya untuk melihat orang yang bicara. Dia adalah pegawai yang meminta nya menunggu. Mengingat itu dia kembali kesal.
"Kenapa begitu lama? Biasanya cuma 15 menit"
"Siapa yang akan makan begitu cepat? Bahkan di perusahaan ayahku istirahat jam makan siang selama satu jam"
Mendengar kata makan, membuat Alisha merasa semakin lapar dari yang terakhir kali. Dia ingin makan daging panggang dengan saos barbeque. Memikirkan nya saja sudah membuat air liurnya menetes.
![](https://img.wattpad.com/cover/290141467-288-k329939.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ALISHA (COMPLETED)
Romancekisah ini bercerita tentang seorang wanita yang ingin menggapai mimpi nya untuk menjadi petinju profesional. _Alisha Roberto Smith Dan pria tampan kaya raya, yang menginginkan seorang wanita lemah lembut sebagai syarat menjadi istrinya. Tapi siapa...