5

3.4K 150 0
                                    

"Sial, aku lupa melepaskan nya"

Alisha mengigit bibir nya dengan kesal, dia bangun kesiangan dan pergi dengan terburu-buru untuk menemui Etan, dia yang harus memakai anting saat di rumah jadi lupa melepaskan nya.

Denn mendorong Alisha menuju ruang ganti, hingga dia tersadar dari keterkejutan nya.

Didalam ruang ganti Alisha mengumpat pelan, dia tidak tahu bagaimana semua bisa berakhir seperti ini, dia seharusnya sekarang sedang latihan tinju bukan malah berganti pakaian hitam sexy .

"Apa kamu sudah melakukan nya, atau butuh bantuan ku! " Teriak Denn dari luar.

Alisha mengepalkan kedua tangan nya menahan rasa kesal, dia menatap sinis cermin besar di depan nya sebelum dia berbalik dan membuka pintu ruang ganti dengan raut datar.

"Kamu begitu lama berganti pakaian, ayo.... "

Denn lagi-lagi menarik Alisha dan langsung mendudukkan nya di depan meja rias, Alisha tidak mengubah air mukanya, dia saat ini memiliki suasana hati yang buruk, dia mungkin bisa memecahkan batu bata dengan tangan kosong.

"Kenapa kamu memiliki banyak sekali tahi lalat di tubuh mu?" Denn berdecak pelan dan dengan sigap merapikan rambut Alisha yang sudah berantakan.

Alisha menatap pantulan dirinya didepan cermin, dia memang memiliki banyak sekali tahi lalat, apalagi pada sekitar bahu dan leher.

"Kamu tidak terlalu tinggi, sangat jarang seorang model wanita sependek dirimu"

Alisha memejamkan mata, Denn sangat banyak bicara, pria kemayu itu selalu saja memiliki banyak hal untuk di katakan.

"Aku tidak berniat menjadi seorang model" Jawab Alisha dingin.

Denn melipat bibir nya dan mulai mendandani wanita yang duduk didepan nya.

*****

Etan dan Gamial menunggu Alisha di depan ruangan, dua pria itu terlihat tampan dengan setelan olahraga ketat di tubuh mereka, sehingga mencetak jelas otot-otot sexy di perut mereka.

Drettttt

Pintu ruangan terbuka dan mereka mengerutkan dahi saat melihat Alisha keluar dengan tampilan seperti biasa.

Alisha memasang wajah marah menatap mereka, Etan sudah akan membuka mulut nya untuk bertanya, sebelum Denn keluar dan menatap Alisha dengan wajah merah.

"Kamu menghancurkan semua make up nya, sekarang ganti itu!!! "

Flash back On

Denn mengambil kotak make up dan membuka nya didepan mata Alisha, Alisha sedikit melebar kan mata saat melihat begitu banyak make up beserta alat nya, yang bahkan dia tidak tahu namanya.

Denn dengan santai mengambil sebotol serum dan mengaplikasikan nya pada wajah alami Alisha, Alisha hanya diam karena berpikir itu hanya serum vitamin.

Denn mengambil pelembab dan merata nya di wajah model nya, Alisha masih diam karena merasa wajah nya terasa lembab karena produk itu.

Tapi saat Denn mengambil foundation dan menuangkannya di wajah Alisha, wanita itu menautkan alisnya, Denn kembali mengambil foundation padat dan meletakkan nya di bawah mata.

"Sudah cukup" Ucap Alisha

"Apa yang cukup, ini bahkan baru dasarnya, diam dan biarkan aku melakukan nya dengan tenang"

Setelah meratakan semua hal, Denn menyemprotkan spray, agar foundation dan bedak nya bertahan lama.

"Akhirnya" Kata Alisha hendak berdiri.

"Heii.. " Denn menahan pundak Alisha, hingga wanita itu kembali terduduk.

"Sekarang perbaiki alis berantakan mu dan menghiasi matamu"

Alisha merasa alis nya baik-baik saja, dia kembali berdiri dan menatap Denn.

"Ini baik-baik saja"

"Belum selesai dan duduk kembali" Perintah Denn.

Alisha mengangkat sebelah alis nya merasa jika Denn tidak berhak untuk memerintahnya. Denn yang melihat itu kesal dan memaksa Alisha untuk duduk kembali.

Alisha melawan nya dan dengan tenaga nya yang cukup besar dia membuat Denn melepaskan nya tangannya dan mendorong pria kemayu tersebut dengan cukup kuat.

Darah Denn benar-benar naik, selama 10 tahun karir nya sebagai seorang penata rias, belum pernah dia bertemu klien yang brutal seperti itu.

"Kamu! "

Denn dengan gerakkan cepat bergerak kearah Alisha, berniat untuk menangkap wanita itu, tapi Alisha bergerak gesit dan menghindar, alhasil Denn menabrak meja hias dan menyenggol kotak make up beratnya.

Denn yang melihat itu tidak bisa tidak meraung.

"Aaaaaaa!! ".

Flashback Off

"Kamu wanita aneh, bagaimana kamu bisa alergi dengan Make Up, jangan datang lagi ke sini! Dan ganti make up mahal ku! "

Alisha menatap tajam Denn yang terus berteriak.

"Siapa juga yang mau datang ke sini dan bertemu pria gila make up seperti mu" Ucap Alisha di dalam hati.

Dia menarik nafas, lalu menatap Etan dan Gamial yang masih menonton nya bertikai dengan Denn.

"Bisakah kalian pergi ketempat pemotretan lebih dulu, aku akan menjinakkan orang ini lebih dulu"

"Apa kamu bilang! Menjinakkan?! Apa kamu mau mati?! " Ucap Denn seakan nyawanya ditarik dari ubun-ubun.

Setelah kepergian Etan dan Gamial, Alisha menatap Denn seakan siap untuk menelan pria itu, Denn yang melihat nya sedikit menciut. Tapi itu tidak bertahan lama sebelum dia kembali berteriak.

"Ganti! "

Alisha sangat kesal, dia mengangkat tangannya hendak memukul Denn, Dia tidak pernah merasa begitu marah sekarang, tapi pria didepan nya benar-benar menjengkelkan.

Denn yang melihat itu memejamkan mata dan menyilangkan kedua tangan nya didepan wajah, berusaha untuk melindungi diri.

Denn perlahan membuka matanya saat tidak merasakan apa- apa, dia perlahan membuka mata dan menurunkan tangannya dengan pelan, dia menatap Alisha yang mendengus seperti banteng.

Denn kehilangan keberanian nya dan menatap Alisha dengan wajah pucat. Tubuh nya bergetar karena takut, seharusnya dia tahu sejak awal jika Alisha bukan wanita yang mudah untuk di tindas.

"Ka.. Kamu ... Tidak perlu menggantinya" Ucap Denn dengan terbata-bata

Alisha menghela nafas saat melihat pria kemayu itu ketakutan hanya karena tatapan tajamnya, dia ingin pria itu terus berteriak dan menyerang nya, jadi dia mempunyai alasan untuk mematahkan satu saja kakinya.

"Yang menghancurkan semua make up mu itu dirimu sendiri, dan aku bukannya tidak mampu membeli selusin make up seperti itu, jadi jangan coba mencari masalah dengan ku lagi" Kecam Alisha

Denn hanya menutup mulutnya dengan erat, takut jika dia akan kembali bicara dan memancing kembali kemarahan wanita didepan nya.

Alisha merasa tidak ada yang perlu di katakan lagi, dia mengibaskan rambut terikat nya dan pergi dari sana. Kulit tubuh Denn bergetar, dia sekarang sangat marah, dan ingin melampiaskan nya tapi dia tidak tahu pada siapa, dia segera masuk kedalam ruangan make up dan menutup pintu dengan cepat, lalu berteriak dengan kencang.

"Bajingan!!!! "

Alisha yang masih tidak terlalu jauh dari ruangan tersebut dapat mendengar raungan pria tersebut, dia mendengus sinis dan mengusap rambut nya dengan angkuh.

"Dasar bodoh".

ALISHA (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang