Alfano menjalankan mobil nya untuk mencari restoran terdekat. Mereka tidak bisa pergi terlalu jauh karena urusan mereka di kantor catatan sipil belum selesai.
Sepuluh menit berkendara mereka belum menemukan restoran yang menjual daging panggang. Itu lebih banyak kafe kecil tempat nongkrong. Karena lokasi kantor catatan sipil dekat dengan salah satu universitas terkemuka di kota mereka. Banyak mahasiswa yang keluar masuk kafe dan restoran.
Alisha sudah terlalu lapar, jadi dia akan menerima makanan apapun sekarang. Saat kamu lapar makanan apapun terasa enak untuk di makan.
"Di mana saja Alfano. Itu tidak masalah" Ucap Alisha memberi saran.
"Tidak, itu keinginan pertama anak kita. Aku tidak akan mengecewakan nya"
Alisha sedikit cemberut, dia mengusap perutnya dengan sedih. Dia memang mau makan daging panggang saos barbeque. Tapi buka berarti dia tidak mau makan yang lainnya.
"Tidak masalah, sekarang aku tidak terlalu menginginkan nya"
Alfano menjadi lebih sensitif, dia menatap Alisha dengan mata yang bersalah. Dia merasa gagal sebagai ayah.
"Maaf aku mengecewakan anak kita"
"Tidak perlu berlebihan. Mari berhenti di restoran depan"
Alfano melihat papan nama yang tergantung. Real Korean Food. Masakan asia terlalu berlebihan untuk nya. Ada begitu banyak rempah dan tenggorokannya tidak terlalu baik dalam makan masakan yang terlalu kuat.
"Yakin? "
"Ya" Jawab Alisha cepat. Dia bersemangat saat dia tahu itu masakan Korea. Itu terlihat sangat enak ketika dia membayangkan nya.
Mobil berhenti, Alfano turun lebih dulu bermaksud untuk membuka kan pintu mobil untuk Alisha. Tapi wanita itu sudah turun dan melangkah lebih dulu menuju restoran.
"Selamat datang di Real Korea Food" Salah satu pramusaji menyambut mereka.
Alisha sangat suka dengan jenis kesopanan. Saat pria yang bermata sipit menyapa dan sedikit membungkuk kan badannya, itu membuat nya nyaman.
"Terima kasih"
Alisha masuk dan matanya langsung di suguhi lukisan pohon persik yang berguguran. Sangat cantik dan indah. Dia juga melihat tulisan Korea yang memenuhi dinding restoran. Itu corak yang cerdik untuk menggunakan sebagai lapisan dinding.
Alisha juga melihat rak-rak yang penuh guci kecil, terlihat sangat antik. Alisha menyentuh nya itu terasa dingin di tangan.
"Woahhh"
Dia tersenyum dan duduk di salah satu meja. Di atas meja ada pohon bongsai kecil. Sangat imut. Alisha juga menyukai jenis yang manis dan halus.
Alfano duduk di samping Alisha, dia melihat Alisha yang menggosok pohon bongsai dengan telunjuk nya.
Wanita itu terlihat sangat bahagia. Alfano tersenyum dan merangkul pundak nya untuk membuat wanita itu sadar dengan keberadaan nya.
"Apa yang kamu lakukan? "
Alisha menatap Alfano, dia tersenyum dengan matanya. Setelah dia masuk kedalam restoran. Dia merasa lembut, auranya begitu positif, seakan mendorong aura negatif menjauh.
"Aku suka tempat ini"
Alisha mengatakan nya dengan tulus. Dia mungkin tidak akan sebahagia ini jika mereka masuk restoran daging barbeque.
Pelayan mendekat dan memberikan nya buku menu yang dia bawa. Alfano menarik kata-katanya dan mengambil buku menu tersebut.
Dia membaca nya dan tidak bisa tidak mengerutkan dahi. Dia cukup sering makan makanan asia karena dia bekerja sama dengan banyak perusahaan asia. Tapi dia tidak terlalu memahami jenis makanan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALISHA (COMPLETED)
Romancekisah ini bercerita tentang seorang wanita yang ingin menggapai mimpi nya untuk menjadi petinju profesional. _Alisha Roberto Smith Dan pria tampan kaya raya, yang menginginkan seorang wanita lemah lembut sebagai syarat menjadi istrinya. Tapi siapa...