"Karena tuan Alfano menyukai anda".Alisha yang mendengar nya terdiam, dia merasa air yang berada di mulut nya tidak turun ke tenggorokan dengan mudah, dan dia menelannya dengan susah payah.
Alisha tidak ingin membahasnya dan kembali memasang wajah acuh tak acuh, baginya itu tidak lebih dari kata-kata lelucon.
Sedangkan Celline begitu takjub melihat nya, dia sudah mengatakan jika Tuan Alfano menyukai nya, tapi wanita itu masih bisa bersikap masa bodoh.
Terjadi keheningan selama beberapa menit sebelum Alisha memalingkan wajahnya menatap Celline.
"Kapan kamu akan mentransfer bayaran kami?"
"Huh?.... Itu... Akan di lakukan segera" Ucap Celline gugup, karena wanita itu bertanya secara tiba-tiba disaat mereka terdiam cukup lama.
"Berapa banyak pemotretan yang harus kami lakukan? "
"Tidak banyak, jika foto yang di tangkap memuaskan maka sesi pemotretan akan berakhir hari ini"
Celline begitu semangat menjawabnya, mendengar Alisha bertanya benar-benar sebuah kelangkaan baginya.
Karena wanita itu tidak tampak banyak bicara.Salah satu staf berlari dari arah dalam ruangan dan mendekat pada Alisha dan Celline.
"Sesi potret berkahir hari ini, jadi kamu bisa pulang" Ucap staf wanita tersebut pada Alisha.
Alisha mengangguk dan berdiri dari tempat duduk nya, Celline yang melihat nya juga berdiri dan menatap Staf tersebut.
"Jika sudah selesai kirim ke Email tuan Alfano"
"Oke oke, kalau begitu aku pergi dulu, masih banyak pemotretan yang harus di lakukan"
Staf wanita itu melambaikan tangannya dan pergi dari sana dengan tergesa-gesa, Celline menatap sebentar kepergian staf tersebut sebelum dia berbalik untuk menatap Alisha.
Tapi wanita itu sudah tidak ada di sana, Celline mengedarkan matanya mencari sosok Alisha, tapi sosok Alisha benar-benar sudah menghilang.
"Wanita yang di sukai tuan Alfano sungguh unik, membutuhkan banyak usaha hanya untuk mendekati nya"
Celline menghela nafas, dia harus kembali kekantor untuk menyelesaikan tugas yang tertunda, dan mungkin dia akan pulang lebih malam karena hal itu, untungnya besok weekend dan dia akan menghabiskan waktu libur nya untuk menghibur diri.
*******
Alisha memijit keningnya berkali-kali, pantulan cahaya kamera selama pemotretan membuat nya sakit kepala, dia sungguh membenci nya.
Jika hasil fotonya tidak memuaskan dan dia diminta kembali melakukan pemotretan, dia akan dengan tegas menolak nya.
Mengenai uang untuk mengambil alih tempat latihan mereka, dia akan membayarnya dengan uangnya sendiri, dan katakan saja itu uang yang dia temui di jalan.
Alisha turun dari mobil pelatih nya, menatap Etan dan Gamial dari balik kaca jendela mobil.
"Terima kasih pelatih"
Etan yang duduk di samping tempat duduk supir tersenyum tipis.
"Kamu sudah bekerja keras, istirahat lah. Besok mungkin kita akan melakukan sesi potret lagi"
Urat tipis Alisha tampak di dahinya, mendengar itu membuat nya tidak senang sama sekali.
"Mereka belum membayar, jadi kita tidak perlu begitu bersemangat"
"Mereka sudah melakukan nya" Ucap Etan dengan mata berbinar, uang sebanyak $10.000 belum pernah singgah di rekeningnya, dan dia sungguh tidak mengerti cara orang kaya menghabiskan uang.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALISHA (COMPLETED)
Romansakisah ini bercerita tentang seorang wanita yang ingin menggapai mimpi nya untuk menjadi petinju profesional. _Alisha Roberto Smith Dan pria tampan kaya raya, yang menginginkan seorang wanita lemah lembut sebagai syarat menjadi istrinya. Tapi siapa...