53

1.4K 59 0
                                    

Mereka sampai di meja makan. Sudah ada orang tua Alisha juga Al dan El. Alfano tiba-tiba merasa gugup. Ini pertama kalinya dia makan bersama keluarga istri nya.

Alisha duduk di samping Ayah nya. Jadi Alfano mengikuti istri nya untuk duduk. Dia duduk di sebelah Alisha. Sedangkan di depan mereka ada Amanda dan anak kembar nya.

Suasana sedikit canggung. Alfano jadi merasa tidak enak. Apa kehadiran nya di sana membuat orang-orang tidak nyaman.

"Ayo kita makan" Ajak Amanda

Suaminya hanya diam. Tidak berniat untuk bicara. Jadi Amanda berusaha bersikap layaknya orang tua.

"Terima kasih" Ucap Alfano dengan sopan.

Alisha menatap Alfano yang terlihat berbeda. Dia tahu pria itu bingung untuk bersikap. Di tambah Arthur yang masih bersikap acuh.

Mereka makan tanpa banyak pembicaraan. Al dan El juga tidak rewel mereka makan dengan baik.

"Minggu depan Al dan El genap 8 tahun. Kalian mau apa? "

Secara tiba-tiba Arthur bicara dan bertanya pada kedua putra nya. Semua mata tertuju pada si kembar yang masih makan dengan lahap.

"Hem apa yang Al? " Tanya El yang menjadi bersemangat.

Dia melepaskan sendok di tangan nya untuk menyentuh kakak laki-laki nya. Al menatap semua orang. Dia tidak ingin apapun. Tapi ada satu yang dia ingin kan.

"Aku ingin lebih dewasa agar bisa mengurus perusahaan ayah"

Semua orang terpaku. Kecuali El yang menata bingung kakaknya. Menjadi dewasa? El tidak mengerti.

Arthur tersenyum bangga pada putra nya. Dia pikir hanya Al yang memahami nya. Dia hanya ingin seseorang meneruskan perusahaan itu saja. Tapi Alisha malah hamil dan segera menikah.

Dia merasa sedih untuk dirinya sendiri. Di tambah pria itu akan membawa putri nya pergi.

Arthur menatap Alfano dengan tatapan permusuhan. Dia tidak menyukai pria itu. Dia masih tidak bisa merelakan putrinya.

"El mau motor balap ayah" Pinta El.

Itu permintaan normal bagi seorang anak laki-laki. Tapi Al, anak itu bersikap sudah seperti orang dewasa.

"Baiklah" Ucap Arthur

El sangat senang mendengar nya, tapi tidak dengan Al. Dia menatap Ayah nya cemberut. Kenapa Ayah nya tidak mengiyakan yang dia ingin kan.

"Ayah.. Aku bagaimana? " Tanya Al

Arthur dan Amanda saling pandang dengan bingung. Permintaan Al benar-benar di luar nalar.

"Kamu akan tumbuh besar 10 tahun lagi. Setelah itu kamu bisa mengurus perusahaan"

Al terlihat tidak puas. Dia kembali makan dengan bibir terlipat. Arthur merasa hati nya lembut untuk anak laki-laki nya itu.

"Baiklah, besok ayah akan membawamu untuk melihat perusahaan"

Al menjatuhkan sendok dan menatap Ayah nya dengan mata yang berbinar. Dia sangat senang mendengar nya.

"Ehm" Angguk Al gembira.

Keadaan meja makan menjadi mencair. Alfano juga merasa dampak dari keharmonisan keluarga tersebut. Dia juga merasa bahagia.

_______

Mereka kembali ke kamar setelah makan malam. Bukan Alfano bersikap tidak sopan, tapi Arthur sudah pergi ke ruang kerja pribadinya untuk bekerja.

ALISHA (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang