41

1.4K 58 0
                                    

Alisha merasa cukup aneh beberapa hari ke belakangan, kepala suka berdenyut tiba-tiba.  Perutnya kadang suka kram saat dia selesai berolahraga. Mengenai selera makan dia baik-baik saja.

Dia kembali ke kamar nya dan melihat Moola duduk di atas ranjang sambil melamun, Alisha mendekat dan duduk didepan nya.

"Pantas saja aku tidak melihat mu saat keluar dari tempat makan malam, ternyata kamu sudah kembali lebih dulu"

Moola mengangkat wajah nya, dia menatap Alisha dengan pandangan yang sulit di artikan. Melihat wanita itu ada di sana saat dia mengalami pemikiran rumit, dia merasa itu sedikit aneh.

Moola tersenyum dan mengambil ponsel nya, Alisha yang tidak di tanggapi menatap  Moola dengan perasaan tidak nyaman. Dia beranjak dan memilih duduk di tempat tidur nya.

"Apa Etan menerima anak didik baru  setelah pertandingan? "

Alisha yang baru saja membuka sepatu nya, melirik pada Moola dengan bingung. Pertanyaan yang datang tiba-tiba dari Moola yang awal nya terlihat acuh, itu terdengar tidak nyata.

"Coba kamu ulangi, tadi kamu bicara apa? Aku rasa aku salah mendengar" Ucap Alisha.  Dia hanya tidak yakin.

"Bisa aku minta nomor ponsel pelatih mu? "

Moola pikir terlalu terburu-buru untuk langsung bertanya pada Alisha, dia akan menyimpan nomor ponsel Etan, dan menghubungi pria itu untuk bertanya secara pribadi.

Mendengar yang di katakan Moola, Alisha sedikit mengernyit. Dia menjangkau ponsel yang tak jauh dari tempat dia duduk, dan membuka aplikasi chat milik nya.

"Aku akan mengirimkan nya melalui aplikasi chatting"

Moola menaikkan pandangan kearah kanan, tampak berpikir cukup dalam. Ada yang janggal dalam ucapan teman sekamarnya tersebut.

"Ahaa... Aku lupa jika aku tidak punya nomor ponsel mu"

Alisha hampir tertawa karena kebodohan nya, dia menatap Moola dan melihat wanita itu tersenyum dengan hidung yang mengembang.

"Hahahahaha"

Alisha tidak bisa menahannya dan tertawa dengan keras, itu sangat lucu untuk di lihat. Moola terlihat seperti anak sapi.

Sedangkan Moola memalingkan wajah dengan malu, saat dia berpikir hal yang janggal itu, Alisha tiba-tiba menyela. Dia pikir itu cukup lucu karena otaknya loading terlalu lama.

"Sebut kan nomor ponsel mu, aku akan memasukkan mu dalam daftar teman"

Hati Moola terasa hangat, dia menyebutkan nomor ponsel nya, dan ibu jari Alisha dengan serius menekan angka-angka yang ada di ponsel nya.

Ring... Ringggg

Moola sedikit kaget, dia melihat layar ponsel nya yang tertera nomor tidak di kenal. Alisha tersenyum dan bersandar di kepala tempat tidur.

"Itu nomor ponsel ku, simpan ya"

Sudut bibir Moola terangkat, dia melirik Alisha, dan ingin mengatakan sesuatu. Tapi dia kembali menutup bibir nya. Memperhatikan Alisha yang melamun dengan tangan memijit perutnya ringan.

Dia meluruskan kakinya, dan ikut bersandar seperti Alisha. Dia menatap ke depan dengan pikiran kosong.

"Aku berencana menerima seseorang setelah pertandingan, tapi aku sedikit ragu beberapa hari ini"

Moola pikir wanita itu sedang curhat, jadi dia mencondongkan tubuh nya kearah Alisha. Cukup masuk akal bagi wanita yang cantik dan baik seperti Alisha di tunggu seorang pria. Tidak seperti dia, hanya terus merasa sendiri setiap saat.

ALISHA (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang