6

3.1K 148 4
                                    

Alfano duduk di sofa di sudut ruangan, kakinya mengetuk-ngetuk lantai dengan tidak sabaran. Tidak tahu apa yang pria itu pikirkan, yang jelas kaki itu berhenti bergerak saat sosok Alisha memasuki ruangan.

Mata Alfano tidak berkedip melihat sosok Alisha yang terlihat cantik dengan setelan baju hitam olahraga sexy. Matanya turun pada otot-otot tipis di perut mulus Alisha. Dan dia mulai merasakan jika celana bagian bawah nya mengetat tak terkendali.

Celline menatap tuannya dan melihat jika jakun tuannya itu naik turun dengan tegang, dia mengikuti arah pandang Alfano dan melihat model wanita yang dia temui di ruang make up.

Dia tidak bisa tidak menggeleng kan kepala nya, dia merasa malu dengan sikap mesum bos nya yang tiba-tiba. Dia mendekat dan menghalangi pandangan Alfano.

Alfano memanjangkan leher nya dan kembali menatap Alisha dari sisi pinggang sekretaris nya.

Dia sungguh tidak bisa melepaskan pandangan dari wanita itu, dia ingin terus menatap nya, dia suka wajah percaya diri Alisha, dia suka kulit bersinar nya, dia juga suka otot kecil mungil di perut nya, dia suka semua nya, dia suka dan ingin menyentuh nya.

Celline tidak pernah menyangka tuannya itu begitu mesum, jika model wanita itu melihat sikap bossnya sekarang, dia yakin sekali wanita itu akan segera lari karena takut.

"Tuan Alfano" Oke mari sadarkan bossnya lebih dulu.

Alfano mungkin sudah tuli, karena dia masih menatap Alisha dengan mata lapar. Dia menyatukan kedua pahanya karena sesuatu mulai bereaksi.

Celline merasa benar-benar malu, dia kembali menghalangi pandangan Alfano dan menangkup wajah tuannya dengan kedua tangan.

Seketika Alfano menatap Celline yang tampak frustasi, dia berkedip dan dengan cepat menjauhkan tangan sekretaris nya tersebut.

Rupanya kejadian itu tertangkap mata Alisha yang baru saja selesai menyapa pelatih nya dan menjelaskan dengan singkat peristiwa yang terjadi antara dia dan tukang dandan beberapa saat yang lalu.

Dia mengerutkan dahi dan menggelengkan kepala dengan decakan kecil berkali-kali.

"Romansa antara bos dan sekretaris"

Dia memutar matanya malas dan berpindah menatap Gamial yang sedang di potret, teman se-tim nya itu sedang di arahkan untuk bergaya, tubuh Gamial tegang dan bibir nya tersenyum canggung, fotografer beberapa kali memintanya mengulangi gaya yang sama.

Melihat itu membuat Alisha tersenyum geli, dia merasa hal itu sangat lucu, Gamial terlihat seperti boneka kayu dengan ekspresi bodoh.

********

Wajah Alfano begitu masam setelah kejadian tersebut, dia berkali-kali mengusap pipinya kiri dan kanan karena masih merasakan jejak telapak tangan Celline di wajah nya.

Celline yang melihatnya merasa tidak nyaman, dia rasa dia memang bergerak terlalu jauh, seharusnya dia tidak perlu melakukan hal tersebut.

Menyentuh tuan Alfano seperti itu bukan tindakan sopan antara atasan dan bawahan. Celline mengumpat dirinya sendiri didalam hati, dia memilih diam karena tidak tahu harus melakukan apa untuk memperbaiki nya.

Alfano menatap Alisha yang sedang di potret, wajah Alfano begitu sendu melihat wanita itu seakan dia merasa bersalah dan telah melakukan perbuatan dosa.

Dia melirik tajam pada sekretaris nya dan berdiri dari tempat duduk.

"Aku tidak sanggup memperlihatkan wajah ku padanya lagi karena mu, jadi tinggal dan minta maaf padanya" Setelah mengatakannya dengan nada sinis, Alfano pergi meninggalkan Celline dengan langkah besar.

ALISHA (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang