50

1.7K 61 0
                                    

Mereka sudah kembali ke kantor catatan sipil setelah makan makanan Korea. Alisha menyentuh perut nya yang terasa penuh. Dia terlalu menyukai masakan Korea sampai dia menghabiskan semuanya seorang diri.

"Duduk lah dulu"

Alfano membantu Alisha duduk, kemudian dia menatap Alisha yang terlihat berusaha untuk menegakkan punggung nya.

"Aku bilang untuk berhenti  makan, tapi kamu tidak mendengar kan ku"

"Itu karena makanan nya sangat enak"

Alfano menghela nafas, dia seharusnya melarang wanita itu lebih keras. Jadi Alisha tidak akan kekenyangan seperti sekarang.

"Jika terasa mual, katakan padaku. Aku akan membawa mu ke toilet"

Alisha tidak menjawab hanya terus mengusap perut nya. AC di dalam ruangan cukup  dingin. Alisha hanya memakai kardigan panjang, Alfano takut wanita itu kedinginan, tapi dia juga hanya memakai kemeja putih biasa.

"Berikut nya! "

Alfano menatap meja pegawai, ternyata itu kosong. Jadi dia dengan cepat menarik Alisha untuk pergi ke sana. Dia ingin urusan mereka cepat selesai. Jadi Alisha bisa beristirahat setelah nya. Dia tidak memikir kan tentang buku nikah sekarang. Dia lebih perduli dengan kesehatan ibu dari anaknya.

Setelah Alfano menarik nya dan mendudukkan nya di kursi di depan pegawai. Alisha baru menyadari jika dia sangat   berlebihan makan. Tapi dia bisa apa saat makanan nya sangat enak.

"Ada  yang bisa di bantu?" Tanya pegawai di depan mereka.

"Ya kami ingin mencatat pernikahan kami" Jawab Alfano cepat.

"Sudah menikah secara agama? "

"Belum, kami akan melangsungkan nya sesegera mungkin"

"Baiklah, silahkan ini  data  diri terlebih dahulu.

Pegawai memberikan sebuh formulir, meletakkan di depan Alfano dan Alisha. Melihat kertas tersebut membuat Alfano sedikit berdebar. Dia tidak menyangka dia dan Alisha benar-benar akan menjadi suami istri.

________

Mereka keluar dari kantor catatan sipil. Tangan Alfano bergetar memegang buku nikah di tangan kanannya. Perutnya juga bergejolak seperti ada Kupu-kupu memenuhi nya.

Dia tersenyum dengan sangat bahagia. Dia masih tidak percaya mereka sekarang sudah resmi sebagai suami istri.

Alisha menatap Alfano, pria itu hanya tersenyum sambil menatap buku nikah dengan mata yang bersinar. Dia merasa ikut bahagia.

Hati nya terasa lapang, dia seakan menemukan tumpuan untuk berpijak. Di tambah dia sekarang sedang mengandung. Memikirkan saja sudah begitu sempurna.

"Alisha"

Alfano menyentuh kedua pundak Alisha agar wanita itu menghadapnya, kebahagiaan yang sedang berlangsung harus di rayakan. Dia tidak akan menjadi kan hal ini berakhir begitu saja.

"Kiss? "

"Bagaimana kamu tahu? " Tanya Alfano dengan malu.

"Lakukan saja, jangan malu-malu" Ucap Alisha mengejek.

Alfano tersenyum jengkel. Apa Alisha sedang menggoda nya sekarang. Bermain-main dengan nya tidak akan berakhir dengan mudah.

"Jangan bermain-main dengan harimau" Balas Alfano bangga.

"Harimau atau kucing? " Alisha tidak berhenti menggoda suaminya.

Alfano menyipitkan matanya, dia mencoba mengintimidasi Alisha. Menunjukkan kepimpinan nya. Tapi itu tidak berpengaruh pada Alisha dia malah tersenyum percaya diri.

ALISHA (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang