36

775 41 0
                                    

"Sebenarnya alasan kami mencari kamu untuk memberikan ini"

Eran menarik kertas di tangan Gamial dan memberikan nya pada Alisha, Alisha mengambil kertas itu dengan bingung. Dia membacanya dan menatap Etan tidak percaya.

"Kamu bisa andil dalam pertandingan"

Alisha menatap sedih pada Etan, dia terharu dan ingin memeluk nya. Tapi sekarang dia ada di rumah. Ibunya pasti ada di suatu tempat untuk mengawasi nya.

"Apa kamu mau?"  Tanya Etan

"Iya aku mau" Jawab Alisha dengan haru

Mendengar itu Alfano terlihat tidak setuju, dia berdiri dan pindah untuk duduk di samping Alisha. Alisha menatap tidak suka tapi dia tidak menghindar.

"Aku tidak setuju" Ucap Alfano sambil menatap Alisha serius.

"Aku tidak minta persetujuan mu"

"Tuan Arthur juga tidak akan setuju"

"Itu urusan ku, kamu tidak perlu ikut campur"

" Alisha... "

Alfano menangkap pergelangan tangan Alisha dan memegang nya dengan erat, sejak malam itu dia sudah menjadi kan wanita itu milik nya, dia tidak suka Alisha berkumpul bersama para pria yang suka memamerkan dada.

Alisha tidak fokus melihat, dia tidak tahu pada perasaan nya, ditatap seperti itu dia merasa dia tidak bisa menipu dirinya dari hubungan yang mereka miliki.

"Alfano, ini mimpi ku"

Mereka saling pandang tanpa ada yang mau mengalah, melihat kegigihan wanita didepan nya, Alfano hanya menarik nafas panjang dan memalingkan wajahnya.

Dia tidak bicara apa-apa, tapi tidak melepaskan tangan Alisha. Dia berpikir cukup keras dalam kepala nya.

"3 hari lagi para pemain akan di karantina sampai hari pertandingan, aku akan menjemput mu hari itu" Ucap Gamial.

Dia dan Etan merasa kurang nyaman di sana, mereka mendengar jika Ayah Alisha tidak setuju, dan Alfano ternyata menyukai Alisha.

Mereka tidak mau masuk dalam konflik orang kaya, dan mencoba menyelesaikan nya untuk diri sendiri.

"Karantina? "

Alfano malah semakin panik dan berbalik merangkul bahu Alisha.

"Aku tidak setuju, kembali kan surat itu"

Alfano mencoba menjangkau kertas di tangan Alisha, tapi wanita itu menjauhkan tangan Alfano dan bergeser untuk memberi jarak.

"Kamu bersikap seperti ini, aku benar-benar tidak menyukai nya"

Alfano terdiam, dia merasa sakit mendengar nya, mereka sudah pernah menghabiskan malam bersama, tapi Alisha masih menggunakan kata-kata kasar untuk menahannya.

Melihat sikap Alfano yang lebih lunak, Alisha menggunakan itu untuk  bicara pada dua pria di depan nya.

"Oke, kamu datang dan jemput aku ya Gamial"

Gamial mengangguk dengan aneh, dia merasa canggung untuk bicara pada Alisha, karena sekarang dia tahu siapa Alisha sebenarnya.

"Kalau begitu aku dan Gamial akan pulang dulu, nanti aku akan menghubungi mu untuk membahas nya"

"Terima kasih pelatih, Gamial... "

Etan dan Gamial tersenyum dan berdiri dari sofa, Alisha juga berdiri dan berniat mengantarkan mereka hingga ke gerbang.

Tapi sebelum itu dia berbalik dan menatap Alfano yang masih duduk dengan tenang.

"Apa kamu tidak akan pergi juga?" Tanya Alisha dengan nada sedikit mengusir.

ALISHA (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang