44

760 40 4
                                    

"Mana? " Ucap Alfano tidak sabar.

Celline membuka tasnya dan mengeluarkan barang yang diberikan oleh Alisha. Melihat itu Alfano dengan sigap mengambil benda itu begitu saja dari tangan sekretaris nya.

"Kamu tidak membuka nya kan? "

"Tidak" Jawab Celline bingung. Dia penasaran dengan isi tas yang di pegang tuanya.

"Kalau begitu kamu bisa keluar dan mulai bekerja"

Wanita itu mengangguk dan berbalik badan untuk pergi dari sana. Dia terus berpikir apa yang ada di dalam tas tersebut. Tapi dia tidak bisa menemukan sesuatu yang masuk akal.

Setelah kepergian Celline, Alfano menjangkau plastik putih di atas meja. Lalu berlari menuju kamar kecil pribadi nya.

Didalam kamar kecil, dia membuka tas milik Alisha dengan gugup. Saat dia melihat nya itu benar-benar memalukan. Dia bersyukur hanya dia, Alisha dan Tuhan yang tahu. Jika ada orang lain yang tahu itu akan menjadi hal yang sangat memalukan.

Bau yang khas tercium, dia tidak merasa jijik sama sekali. Alfano tersenyum tipis, dia membuka bungkusan yang dia bawa dan melihat ada enam jenis test pack yang berbeda.

Dari yang paling murah sampai yang paling mahal. Dia membuka satu persatu test pack tersebut. Lalu dia membaca intruksi di salah satu kemasan. Dan meletakkan semua test pack kedalam botol.

"Satu dua tiga empat lima enak tujuh delapan sembilan sepuluh"

Alfano menghitung hingga sepuluh dan mengambil semua test pack, lalu meletakkan nya berbaris di atas wastafel.

Menurut arahan yang dia baca hasilnya akan bisa dilihat setelah 5-10 menit. Dia sedikit tidak sabar untuk menunggu, sambil melirik jam di tangan kiri nya yang menunjukkan pukul 8:30 pagi.

Dia keluar dari bilik kecil, setelah beberapa saat dia kembali masuk dengan handphone di tangan kanan. Dia menyetel alarm selama sepuluh menit agar dia tahu jika itu sudah waktunya.

Tiga menit berlalu, Alfano masih menatap deretan test pack yang tidak menunjukkan garis apapun.

"Kenapa begitu lama?"

Alfano bersandar pada dinding toilet, dia membuka ponselnya untuk melihat pesan-pesan yang masuk ke email nya.

10 menit kemudian

DRINGGGGGGGG

Alfano tersingkap, dia mematikan alarm yang tiba-tiba berbunyi. Mejamkan mata dan melirik enam test pack melalui ekor matanya.

Dia menjangkau satu test pack dan melihat hanya satu garis di sana. Perasaan gugup dan tegang yang tadi dia miliki mengendur. Tangan yang memegang test pack juga terkulai jatuh kebawah.

"Alisha tidak hamil"

Perasaan kecewa datang, Alfano tidak kuasa untuk beranjak dari tempat nya.

Wajah cemberut dengan tatapan tidak bahagia tercetak jelas di wajah nya. Alfano mencoba untuk bersikap gentle dan berjalan kearah wastafel.

Dia mengambil semua test pack berniat untuk membuangnya ke tong sampah, gerakkan tangannya terhenti. Dia mengambil sebuah test pack yang harganya cukup mahal dari yang lainnya. Dia menatap test pack tersebut dengan teliti, sangat dekat sekali.

Di sana ada dua garis, tapi satu garis nya sangat tipis, sampai Alfano harus melihat nya lebih dekat agar itu terlihat jelas.

"Apa ini dua garis? "

Alfano seperti mendapat harapan. Dia membuang lima test pack lainnya dan membawa test pack yang memiliki hasil yang dia ingin kan keluar dari kamar kecil.

ALISHA (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang