9

2.1K 119 1
                                    

Mereka sampai di rumah sakit, dan Amy mau tak mau memimpin kakaknya menuju ruangan korban yang dia tabrak.

Saat mereka sampai di sana terdengar suara orang berbicara dari dalam. Tampaknya dua korban tersebut di letakkan di ruangan yang sama.

Amy mengigit bibir nya, dia tidak ingin masuk, tapi Alfano menarik tangannya dan langsung membuka pintu ruang inap rumah sakit.

Dua orang yang sedang berbincang menatap kaget dua orang yang memasuki ruangan mereka. Alfano juga tidak kalah kaget saat melihat wajah dua orang yang ditabrak adiknya, sementara Amy menundukkan kepala nya tidak ingin bertatapan dengan dua korban tersebut.

"Tuan Alfano? " Etan lebih dulu membuka suaranya.

Membuat Amy mengangkat wajah dan menatap kakaknya dengan bingung. Mereka saling kenal?

Alfano tersenyum dan menarik adiknya mendekati Etan dan Gamial.

"Bagaimana keadaan kalian? "

Etan dan Gamial saling pandang, mereka tidak menyangka menjadi model perusahaan Alfano akan menjadikan pria itu begitu perhatian pada mereka.

Mereka menatap terharu pada Alfano yang menunggu jawaban.

"Kami baik-baik saja tuan Alfano, hanya luka kecil saja" Ucap Gamial senang.

Dia melirik gadis yang gugup di samping Alfano, dan tidak bisa untuk tidak melirik nya beberapa kali, wajah cantik dan manis itu akan matang setelah beberapa tahun.

Gamial merasakan getaran di hatinya dan tersenyum saat matanya bertemu dengan Amy, tapi Amy dengan cepat menundukkan pandang nya.

Gamial berpikir itu cukup manis dan masih menatap nya dengan intens.

Alfano yang melihat nya menyentuh Amy dengan cukup erat, Amy yang mengerti arti dari gerakkan tersebut dengan gelisah menatap Etan dan Gamial.

"Maafkan aku, ini adalah ke salahkan ku"

Mendengar itu Alfano sedikit merasa tenang, dia akan melepaskan adiknya itu sekarang.

"Dia adalah adik perempuan ku, dia tidak pandai dalam mengemudi. Jadi mohon maaf kan dia"

Etan merasa tidak enak mendengar nya, bagaimana pun Tuan Alfano sudah begitu baik pada mereka.

"Tidak masalah Tuan Alfano," Ucap Etan dengan tulus.

Gamial menatap Amy, dan melihat jika gadis muda itu memalingkan wajah dengan sedih setelah Alfano mengatakan jika dia tidak pandai mengemudi.

Dia merasa tidak senang dan menatap Alfano dengan raut sedikit kesal.

"Itu bukan sepenuhnya kesalahannya Tuan Alfano. Aku juga mengantuk saat itu dan mengemudi dengan tidak fokus"

Alfano menatap Gamial dan tahu jika yang di katakan Amy sebelum nya benar, jika pengemudi pihak lain juga bersalah. Tapi yang terluka adalah Etan dan Gamial. Dalam masalah ini Amy mungkin menabrak lebih keras.

Terdengar suara pintu dibuka dari luar, dan semua orang menatap Alisha yang mematung di depan pintu. Tapi itu tidak bertahan lama sebelum dia berjalan menuju empat orang yang menatapnya.

"Alisha kamu datang? "

"Bagaimana keadaan mu pelatih? " Tanya Alisha balik setelah dia sampai di samping tempat tidur pelatih nya.

"Baik- baik saja, jangan khawatir"

Alisha tidak mengubah ekspresi nya dan menatap Alfano dengan datar, Etan yang melihat ada raut kebingungan Alisha membuka mulutnya.

ALISHA (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang